Jake terbangun di pagi hari dengan tubuh yang terasa sakit disana-sini. Ia hendak menggerakkan kakinya namun apa daya tubuhnya serasa terbelah menjadi dua.
Saat ia melirik sisinya, nampak sosok Heeseung yang tidur tengkurap dengan lelap. Susah payah Jake berusaha bangkit, mendapati banyaknya goresan merah di punggung sang kekasih dan tak lupa bekas-bekas gigitan di area bahunya.
Semua, bekas dari pergulatan mereka semalaman.
Ia dapat melihat sisi perut samping Heeseung yang membiru, bekas pukulannya semalam saat berusaha memberontak perlakuan Heeseung padanya.
Ia merasa sesak seketika. Air matanya kembali menetes, tangisannya tak tertahankan hingga isakannya membuat Heeseung terbangun.
Heeseung melirik Jake, ia hendak meraih lengan pria itu namun gerakannya terhenti karena Jake merespon cepat dengan menjauhkan diri.
Ah, benar. Kini Jake takut padanya.
"Pergi.." lirih Jake di sela tangisnya.
Heeseung membuang napas, "Aku bantu kamu mandi dulu." ucapnya tak bertenaga.
Jake menatap Heeseung dengan nanar, "Lo masih orang yang sama kayak orang kesetanan semalam? Lo orang yang sama kayak yang bentak-bentak, mukul gue, nyakitin gue semalam?" ucapnya tak percaya.
Heeseung mengulurkan tangannya, "Please, aku udah nahan emosiku. Ayo, aku bantu ke kamar mandi dulu."
"Get the fuck out of my room!" pekik Jake menepis kuat tangan Heeseung.
Heeseung memijit pelipisnya yang pusing.
Ia meraih lengan Jake dengan paksa, "I've tried to be gentle for you, Jakey! Nurut selama aku masih mau bantuin kamu!" bentaknya marah dan langsung menarik Jake dalam pelukannya.
Jake jelas memberontak sambil menahan ringisan akibat rasa ngilu di sekujur tubuhnya. Heeseung memang lebih kuat, dalam dekapannya pun Jake masih kesusahan berusaha melepaskan diri.
"Diem!" sentak Heeseung.
Jake memukul bahu Heeseung selagi pria itu membetulkan posisi Jake agar tak tumbang. Heeseung kembali menarik napasnya dalam-dalam. Mengambil jeda cukup lama guna mengatur pikirannya.
"Kamu jahat.." lirih Jake, tak bertenaga. Tubuhnya remuk dalam pelukan Heeseung.
Heeseung meraih punggung Jake, menepuknya lembut diimbangi dengan usapan-usapan pelan.
"Kamu yang bikin aku kayak gini, Jake." balas Heeseung, mulai melangkah menuju kamar mandi.
Jake kembali terisak dalam pelukan Heeseung. Ia mengeratkan lengannya pada leher pria Lee, berusaha menahan perihnya fisik dan hati. Dalam benaknya ia memanjatkan doa pada siapapun yang bisa mengabulkannya.
Tolong, kembalikan Lee Heeseung yang duli mencintainya.
++++
Jake dan Heeseung duduk berdampingan di meja makan. Setelah usai berbenah diri, Heeseung kembali memaksa Jake untuk menurutinya makan siang bersama. Heeseung yang memasak, menitah Jake untuk duduk tenang menungguinya.
"Makan." ucap Heeseung singkat.
Jake tak memiliki tenaga lagi untuk melawan, walau tak sudi, ia harus tetap melakukannya demi menjaga kewarasan. Mereka pun menyantap makanan itu dalam hening.
Seusai agenda makan bersama, Heeseung meraih lengan Jake untuk ia ajak berdiri, lalu membawanya duduk di sofa ruang televisi.
Heeseung lagi-lagi memijit pelipisnya dan membuang napas dengan asal. Ia memandangi Jake yang memalingkan wajahnya sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
bromance : heejake [✓]
Fanfiction"bro" but like romantically. started : 04-10-2022 ended : 26-10-2023 book✓ side story [on going] was 1st in #heejake was 1st in #leeheeseung was 1st in #jake was 2nd in #heeseung was 7th in #enhypen