14 - familia

8.1K 726 478
                                    

Jake melangkah perlahan menuju sosok Heeseung. Nampaknya, Pria Lee tak begitu memperhatikan kehadiran sosok Jake dari balik punggungnya.

Jake menarik napasnya dalam-dalam sebelum menyentuh bahu prianya itu.

"Bang.." panggil Jake pelan.

Heeseung menoleh dengan cepat. Wajahnya dingin, tak lagi ada senyuman manis seperti yang selalu pria itu tampakkan.

Melihat itu, Jake semakin enggan bertingkah. Ia duduk di samping Heeseung.

"Udah? Marahnya." tanya Heeseung dengan tenang.

Jake tak berani menatap mata pria itu, ia menunduk lesu, bahkan tak sadar bibirnya mengerucut ke depan.

"Aku cuma takut mereka tahu soal kita, Bang. Maaf aku marah nggak jelas." cicit Jake.

Ya, benar. Jake memilih menurunkan egonya. Jujur, Heeseung dengan raut datar dan aura suram itu cukup bisa membuatnya mengalah. Jake tiba-tiba merasa takut jika si pria jail penuh tawa itu berubah 180° dari biasanya.

Heeseung pun memiringkan tubuhnya. Ia dengan lembut menarik dagu Jake agar wajah pria itu berhadapan dengannya. Kali ini Heeseung memutuskan tersenyum, ia tak tega melihat Jake yang tampak ketakutan.

"Jadi, udahan belum marahnya?" ulang Heeseung seraya memiringkan kepalanya lucu.

Jake yang melihat itu tak bisa menahan senyumnya. Ia mengangguk pelan seraya mengulum bibirnya agar tak terlalu lebar menunjukkan kebahagiaannya melihat Heeseung melembut.

Heeseung yang merasa berhasil membuat kekasihnya itu kembali tersenyum dan tak takut akan dirinya lagi pun melebarkan senyuman. Ia memajukan wajah guna mengecup bibir Jake singkat.

"Lain kali, kalau ada masalah gini, duduk berdua dulu. Ademin pikiran. Nggak boleh bentak-bentak, Jake. Aku nggak mau sampai salah omongan dan nyakitin kamu. Hm? Ngerti kan, Sayang?" ucapnya manis.

Heeseung menepuk pahanya, "Sini, duduk. Aku mau peluk." ucapnya lembut seraya meraih lengan Jake untuk berpindah ke atasnya.

Tanpa pikir panjang, Jake menurut. Kini ia sudah duduk di pangkuan Heeseung, memanjakan diri.

"Kamu serem.." bisik Jake seraya menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Heeseung.

Heeseung menepuk belakang kepala Jake, "Maaf, aku beneran minta maaf soal Jay sama Sunghoon. I did it because I love you, okay? I'm so scared that someone else will take you away from me, Jakey.. I didn't mean to separate you from your friends. "

"Lain kali jangan diulangin ya? Please.. Trust me.. Aku sayang sama kamu, Bang. Aku nggak akan ninggalin kamu dengan cara kayak gitu. There's no cheating in my dictionary."

Heeseung mengecup pelipis Jake dengan lembut, "Yaudah, sekarang kamu tidur ya? Udah jam segini. Besok aku juga ada kelas pagi."

Baru saja Heeseung akan menjauhkan tubuh Jake, pria di pangkuannya itu malah mengeratkan pelukan dan menggelengmalu-malu.

"Masih mau peluk.." rengek Jake seraya menggerak-gerakkan kakinya.

Ugh!

My Jakey is so cute!

"E-eh? Aduh! Jangan gerak terus ini kena yang bawah, Babe.." ringis Heeseung setengah bercanda.

Jake langsung memundurkan tubuhnya, "Lee Heeseung mesum!" ucapnya seraya bangkit dari pangkuan pria Lee, lalu berjalan menuju kamarnya seolah dirinya bukanlah orang yang sama dengan rengekan manja tadi.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang