Tahun ini Barcode akan berusia 16 tahun dan tahun ini juga adalah tahun pertama dia akan mengikuti summer camp untuk para demigod. Tidak seperti Ta, Barcode tahu kalau dirinya adalah setengah dewa dan dia juga banyak belajar tentang dewa-dewa lain. Barcode sangat excited menunggukan surat panggilan untuk dirinya menyertai acara summer camp itu. Setiap hari setelah sesi persekolahan tamat dia akan pulang dan tidak lupa untuk melihat peti surat untuk memastikan surat yang ditunggu-tunggunya itu telah tiba atau belum.
Pada petang minggu, selepas bermain sama teman-temannya di padang futsal, Barcode pulang dengan rasa lelah selepas bermain berjam-jam dengan cuaca yang sedikit panas. Setibanya di rumah, dia terus pergi ke dapur untuk mengambil minuman yang dingin untuk meredakan rasa panas tubuhnya. Lalu dia duduk di dekat meja makan, matanya melihat ada sebuah surat yang terletak di atas meja. Lalu diambil dan dibaca isi surat tersebut dengan perasaan penuh bahagia.
"AAHHHHH, AKHIRNYA!!!" Teriak Barcode cukup keras. Dia berlari ke halaman belakang rumahnya untuk bertemu dengan sang ayah yang lagi santai menyiram bunga-bunga yang sedang mekar indah di sana. Barcode memeluk ayahnya erat, ayahnya hanya tersenyum melihat Barcode yang cukup bahagia. Senyuman yang tercetak di wajah Barcode kelihatan sangat imut.
"Apa kamu sebahagia itu untuk pergi ke sana?" Tanya sang ayah yang masih tersenyum.
"Iya, aku excited banget mau kenal sama orang baru di sana. Pasti seru" Jawabnya dengan pantas.
"Kamu jangan nakal di sana, berteman yang baik"
"Ih mana ada aku nakal, aku nurut anaknya" Kata Barcode dengan memasang wajah yang lucu.
"Hati-hati di sana, ayah nggak mau liat lecet di badan kamu pas kamu pulang" Kata laki-laki itu dengan tegas terhadap anaknya yang masih polos dimatanya. Hatinya sedikit berat untuk melepaskan Barcode pergi ke camp tersebut buat beberapa minggu tapi dia juga tahu ini untuk kebaikan anaknya juga.
Barcode merupakan anak yang manis, sopan, dan lemah lembut. Sifatnya yang ramah dan mudah tersenyum membuatkan dirinya mempunyai ramai teman dan bisa dibilang social butterfly di sekolahnya. Semua anak di sekolah tersebut senang dengan tingkah Barcode yang lucu dan ceria. Wajahnya dan juga perwatakannya itu menarik minat banyak anak cewe di sekolah itu, dari adek kelas sampai kakak kelas banyak yang on crush sama Barcode tapi hatinya masih tidak tertarik kepada sesiapa. Jadi tidak aneh kalau Barcode itu merupakan keturunan Aphrodite, goddes of beauty and love. Sesiapa saja yang melihat Barcode akan tersenyum, he just so alluring for everyone eyes but he's not easy to get.
"Iya, aku hati-hati. Anak kesayangan ayah akan pulang dalam keadaan baik, safe and sound." Kata pria itu dengan suara yang sedikit main-main.
Besok pagi di sekolah, Barcode datang dengan memasang wajah yang ceria tidak seperti anak-anak lain yang kelihatan muram karna monday blues. Dia kelihatan rapi kecuali rambutnya yang kelihatan sedikit berantakan akibat terkena angin pagi dan memberikan kesan fluffy untuk rambutnya. Barcode berjalan mendekati teman-temannya yang sudah berada di kantin sekolah.
"Ada yang bahagia nih" usik temen Barcode yang namanya Jack.
"Ada good news apa sih sampe senyum bahagia gitu, ketemu siapa huh?" Ucap temannya yang lain.
"Nggak ketemu siapa-siapa, ya bahagia aja emangnya gak bisa, iri banget" Jawabnya dengan santai sebelum duduk di samping Ella.
"Ayo la kita liburan ke mana gitu nanti pas waktu summer, bosen kalau di rumah aja" Kata Anja yang merupakan temen Barcode juga.
"Ayo la, gas aja kita!!!!" Kata Lina dengan semangat yang sebentar tadi hanya diem sambil meletakkan kepalanya di atas meja.
"Mau kemana kalian?" Tanya Jiwa yang lagi makan roti.
"Aku gak ikut deh kayaknya" Ucap Barcode dengan sedikit ragu karna takut menyakiti hati temen-temennya itu. Lima pasang mata itu melihat kearah Barcode dengan cepat sambil membulatkan mata mereka.
"Kenapaaa?" Tanya Ella dan Anja bersamaan sambil menunjukkan wajah sedih mereka kearah Barcode yang sekarang udah sedikit gugup. Dia tidak boleh jujur dengan temen-temennya jadi dia harus tipu dan Barcode tidak bagus dalam perkara itu karna dia merupakan seorang yang jujur.
"Aku harus ikut summer camp, ayahku udah mendaftarkan aku ke sana supaya aku nggak buang-buang waktu" Katanya dengan sekali lafaz.
"Ih seru tu kayaknya, kita ikut bisa nggak?" Kata Lina dengan mata yang bersinar penuh harapan.
"Bagus tuh, apa nama campnya jadi kita juga bisa daftar" Kata Jack yang turut bersemanagt dengan rancangan tersebut.
'Ini gimana ya ngomongnya, Aku nggak bisa tipu orang sumpah' Batin Barcode berbicara.
"Ini udah penuh jadi kalian nggak bisa ikut, lagian tempatnya limited gitu"
"Kok gitu sih" Kata Jiwa yang sudah habis memakan rotinya.
Tiba-tiba Mix datang dengan muka yang cemberut dan duduk di samping Barcode. Perbicaraan mereka berhenti di situ dan semua focus kearah Mix yang lagi galau.
'Makasih Mix karna udah datang pada waktu yang tepat' Ucap Barcode di dalam hatinya.
"Yang ini kenapa lagi sih?" Kata Anja sambil merapikan rambut Mix yang sedikit berantakan.
"Ayah maksa gue buat pergi ke summer camp, apa ayah lupa kalau anaknya yang ini tuh males keluar rumah. Lah tiba-tiba harus ke summer camp buat beberapa minggu. Mana nggak bad mood, ya bad mood la gue" Ucap Mix dengan kesal kepada temen-temennya.
"Lah sama kayak Barcode harus ke summer camp, kita mau ikut tapi dia bilang kalau udah penuh. Kita ikut Mix aja deh" Lontar Jiwa.
"Ih enggak bisa, kenapa sih kalian mau ikut? Kata gue kalian aneh, mending di rumah aja "Kata Mix dengan cepat dan kelihatan sedikit panik.
"Kenapa enggak bisa, pasti seru nanti kita bisa main bareng di sana" Kata Jiwa lagi.
"Apa yang seru? kalian harus bangun pagi, mandi air dingin, makan ikut waktu, harus lakuin banyak aktiviti yang cape di cuaca yang panas dan lain-lain lagi" Jawab Mix dengan malas.
"Iya harus ikut peraturan juga, rishi sih" Kata Barcode untuk menyokong kata-kata Mix yang tadi.
"Tadi lu kayak bahagia banget mau ke summer camp tiba-tiba ngomong kayak gini" Kata Jack yang mulai merasa aneh dengan dua temennya ini.
"Ya bisa ketemu orang baru, buat temen baru. Itu sih seru"
"Mau ganti kita nih" Kata Ella dengan nada yang sedikit ngambek.
"Bukan gitu Ella" Ucap Barcode dengan tegas. Mix yang melihat Barcode yang sedang panik pun berbicara lagi untuk menyelamatkan temennya itu.
"Ayo masuk ke kelas, ini kantin aja udah sepi nanti kita telat" Kata Mix sambil berdiri.
'Mix emang kamu yang terbaik, paling pinter' Barcode lihat Mix dan tersenyum lega. Mix hanya ketawa kecil melihat Barcode yang sedikit aneh hari ini.
Mereka menuju ke kelas masing-masing dan berjanji untuk makan bareng waktu istirihat di dekat kolam ikan.
Barcode harus lebih berhati-hati dengan kata-katanya supaya rahsianya aman terutama sekali dengan Mix karna dia tahu kalau temennya yang satu itu pinter dan peka. Mix tahu kalau Barcode menyimpan rahsia dari mereka semua tapi belum masanya buat Mix bertanya karna dia harus cari cara untuk tidak ikut ke summer camp itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...