Chapter 17: Rasional thinking over lust

308 32 5
                                    

Ini kaya nya chapter terpanjang yang pernah ditulis jadi selamat membaca semua

CHAPTER 17: RASIONAL THINGKING OVER LUST

{J's POV}

"Jeff! Jeff!" Aku mendengar ada yang meneriaki namaku dari jauh dan suara itu makin mendekat ke arah tubuhku yang lagi berjalan untuk pulang ke rumah sendiri. Aku memusingkan badanku untuk melihat siapa yang sangat tidak sabar untuk bertemu denganku.

"Kenapa?" Aku dengan wajah yang binggung bertanya kepada Ta yang sudah berdiri tepat di depanku selepas berlari menghampiriku dengan satu buku ditangannya.

"Sabar" Katanya dengan nafas yang dihembuskan dengan cepat sambil membawa satu tangannya yang bebas ke depan wajahku supaya aku sabar menunggunya yang sedang mengambil nafas.

Lalu Ta mengambil tanganku yang ada di saku celana untuk ditariknya ke bangku yang berdekatan, aku tidak diberi kesempatan untuk membantah atau mengatakan sesuatu karna terlalu kaget dengan tindakannya yang sedikit tiba-tiba.

"Lu kenapa?" Tanyaku lagi ke dia karna melihat keadaan Ta yang sedikit tak karuan.

"Liat ini" Katanya kepadaku sambil tangannya dengan cepat membuka helai-helai kertas yang ada di dalam buku itu, aku bahkan tidak dapat melihat tajuk buku itu dengan baik. Aku hanya melihat dia yang ada di sampingku dengan baik tanpa bersuara.

"Baca ini" Dia menunjukkan satu bagian dibuku itu menggunakan jari telunjuknya ke aku jadi aku mengambil buku yang ada dipangkuannya untuk aku baca.

"Ini?" Aku memastikan bagian mana yang harus aku baca ke dia dan dia menganggukkan kepalanya laju ke aku. Aku melihat tulang buku itu untuk membaca tajuk buku tersebut sebelum membaca konteks yang tadinya ditunjuk oleh Ta.

"Nymphs? Lu udah baca bukunya, cepat banget. Tapi kenapa gue harus baca, gue kan udah tau" Aku tidak terus membaca perkara yang diharuskan oleh Ta untukku karna aku masih bingung dengan tingkah lakunya di pagi hari ini.

"Ini mungkin bisa bantu lu cari Louis, kita belum ketemu dia kan? Belum punya petunjuk kan? Ini mungkin bisa bantu. Ayo baca" Katanya lagi ke aku dan membuka kembali buku itu supaya aku bisa baca. Aku menerima cadangannya untuk membaca sebagian dari buku itu karna aku memang buntu sekarang, masih bingung dengan keberadaan Louis.

Satu bagian yang Ta tunjukkann ke aku adalah tentang nymphs jenis naiades, Naiades adalah nymphs yang menguasai air sebagai unsur alam mereka. Naiades ada banyak domain yang berbeda karna air juga ada banyak jenis, aku membaca semua yang ada di sana tentang nymphs tersebut sambil ditemani Ta yang hanya diam ketika aku membaca santai di bangku itu.

"Gue gak paham sih Ta, apa yang lu mau sampaikan ke gue?" Setelah selesai membaca petikan yang diarahkan olehnya bukan sekali tapi dua kali untuk memahami maksudnya tapi aku masih saja belum mengerti arti dari semua ini. Aku melihat ke dia yang menghembuskan nafasnya pelan sebelum memusingkan badannya ke arahku supaya kita berhadapan.

"Louis itu gak hilang dari malam, bahkan pagi senin waktu semua mau pergi ke danau gue liat dia keluar dari rumah Apollo. Dia itu gak keliatan sejak mandi di danau jadi gue mikir pasti ada sesuatu di air itu. Gue aja ditarik ke danau, gak tau makhluk apa yang ada di dalam sana. Tapi setiap kali diliat dan diperhatikan danaunya aman-aman aja" Dia berbicara dengan nada yang cukup serius dan disertakan dengan beberapa peristiwa yang berlaku seminggu kebelakangan ini.

"Jadi kemungkinan terbesar yang kita ada itu Louis hilang di dalam danau itu" Aku bilang ke dia selepas mendengarkan kata-katanya yang bisa dibilang beralasan, dia menganggukkan kepalanya.

"Kita adalah salah satu penghuni dan makhluk yang hidup di hutan yang diduduki oleh ratusan hidupan lain. Nymphs ini tidak pernah menunjukkan dirinya secara sengaja, mereka itu bersifat tertutup jadi mungkin mereka punya tempat persembunyian sendiri yang jauh dari keramaian" Aku mendengarkan setiap katanya dengan teliti dan dia mendapatkan semua informasi itu dengan tepat, jadi aku begitu yakin kalo dia memang membaca buku ini dengan serius bukan main-main seperti buku-buka lain yang aku berikan ke dia.

Summer CampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang