Hope you guys enjoy it and hope you guys having an amazing day✨
SPECIAL: RUANG BK (BULLY){THIRD PERSON POV}
"Barcode Tinnasit! Kamu ke ruang BK sekarang" Teriak seorang guru ketika suasana di sana sedikit ribut sambil dikelilingi oleh banyak pelajar yang lain, sekarang itu waktu istirahat.
"Kamu juga, Arjuna" Kata guru itu sambil membawa jarinya untuk menunjuk ke arah mereka berdua. Barcode melepaskan kerah baju Arjuna yang digenggamnya dengan kasar lalu berjalan cepat untuk menuju ke ruang BK manakala Arjuna mengambil napas dulu sebelum menyusul Barcode untuk ke tempat yang sama.
"Kamu berdua kenapa berantem ditengah-tengah lapangan?" Tanya Buk Riska ke mereka berdua yang duduk di satu sofa yang sama tapi berjauhan dari satu sama lain. Mereka hanya menjeling satu sama lain tanpa menjawab pertanyaan Buk Riska.
"Kenapa bikin ribut?" Tanya Buk Riska lagi dengan nada yang sedikit ditinggikan sambil membawa tangannya di depan dada.
"Aku gak niat mau berantem sama dia" Jawab si Arjuna dengan nada sedikit kesal.
"Ceritanya gimana?"
"Aku cuman mau ngomong sama dia" Arjuna kembali berbicara dan Barcode masih duduk diam saja di sana, tiada niat buat mengeluarkan suaranya.
"Kamu ngomong apa?" Bertanya lagi sambil menunggu dengan sabar untuk mendengar suara Barcode yang sepertinya tiada niatan untuk membela dirinya sendiri.
"Ngobrol kaya biasa aja Buk" Jelas saja Buk Riska tidak percaya dengan kata-kata Arjuna, mana mungkin mereka berantem kalo tiada yang memancing emosi salah satu antara mereka.
"Barcode, gak mau ngomong kamu?" Buk Riska tidak bisa menunggu lagi.
"Dia yang kurang ajar" Kata Barcode dengan tenang tapi dengan suara yang rendah.
"Lu seharusnya gak usah ikut campur masalah gue" Kata Arjuna ke Barcode masih dengan nada yang marah.
"Harus ada yang ikut campur supaya lu gak ngelakuin hal yang sama" Katanya dengan suara yang sama kuat dengan Arjuna, tak mau kalah.
"Arjuna ngelakuin apa Barcode?" Tanya Buk Riska setelah melihat mereka yang mau memulai lagi perkelahian yang sudah terhenti sebentar tadi.
"Dia ngebully adek kelas Buk"
"Gak!" Arjuna berdiri dari duduknya dan mendekat ke Barcode, Buk Riska menarik Arjuna supaya menjauh.
"Gue cuman minta tolong" Jelas Arjuna.
"Lu nyuruh dia kerjain PR lu, bukan satu tapi semua" Kata Barcode ke Arjuna, dia juga berdiri sekarang.
"Duduk!" Buk Riska teriak ke mereka berdua supaya suasana tidak semakin panas.
"Gue gak paksa"
"Lu gak paksa tapi lu ugut dia, Buk kasian anaknya. Dia juga banyak kerjaan" Kata Barcode lagi.
"Siapa?"
"Anak yang pinter itu Buk, yang namanya Eva"
"Lu diem" Kata Arjuna tidak puas hati.
"Lu yang diem" Katanya sambil melihat ke arah Arjuna.
"Orang tua kalian udah dipanggil untuk ke mari, nanti kita bicara lagi" Kata Buk Riska sambil mengambil hpnya untuk meminta guru lain pergi mencari Eva dan dibawa ke ruang BK juga.
Orang tua untuk Barcode dan Arjuna juga datang untuk mengambil anak mereka masing-masing, Buk Riska juga menceritakan keributan yang telah dihasilkan oleh mereka waktu jam istirahat sebentar tadi. Ibu dan ayahnya Arjuna hanya menatap sinis ke arah Barcode yang terlihat tenang di samping sang ayah, tidak merasa terintimidasi dengan tatapan tersebut. Dia malah terasa menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Ficção AdolescenteSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...