Special 3.2
This is a very short chapter. Ini chapter pendek lanjutan yang sebelumnya. Kalo kalian punya ide lain boleh komen ya. Hope you guys enjoy it. Selamat membaca✨
{Third POV}
Ta, Jeff dan Barcode terbangun ketika satu suara yang sangat nyaring menyapa indra pendengaran mereka. Ta yang melihat Kalista masuk ke dalam kamarnya terus menutup matanya kembali dan menghembuskan nafasnya pelan manakala Jeff memusingkan kepalanya untuk melihat siapa yang masuk ke kamar Ta pagi-pagi begini dan membuat rusuh. Barcode pula hanya menarik selimutnya untuk menutup wajahnya.
"NAKUNTA..." Ucap Kalista dengan suaranya yang tinggi sambil menolak pintu kamar itu kasar dan mengangkat bekas bekal yang ada di tangan kanannya ke udara.
Kalista mengikat rambut bobnya yang sudah sedikit panjang ke belakang dengan crop top putih yang mempunyai gelombang pada bahagian lengan dan dipadankan dengan jeans tennis skirt.
"Shhh... Jangan berisik-berisik ini rumah sakit" Jeff yang pertama mengeluarkan suaranya sambil membawa jari telunjuk ke arah bibirnya untuk memberi peringatan pada Kalista.
"Opss... Sorry" Pelan saja suara Kalista sambil menundukkan sedikit tubuhnya dengan senyuman canggug pada Jeff. Kalista meletakkan bekas bekal yang dibawanya pada meja di sebelah kasur Ta.
"Bunda mana?" Tanya Ta tanpa membuka matanya ketika merasakan kehadiran Kalista di sebelahnya.
"Ouh tante D ketemu dokter, ganteng" Barcode yang mendengar Kalista memanggil Ta dengan kata 'ganteng' bangkit dari tidurnya dan menatap intense pada cewek yang berpakaian imut itu. Jeff juga hanya memandang Kalista.
"Yang mana Jeff dan yang mana Barcode?" Tanya Kalista sambil memandang Jeff dan Barcode bergantian. Kalista mengetahui tentang keberadaan anak bernama Jeff dan Barcode di kamar Ta karna sudah diberitahu sama Diana.
"Yang ini Jeff dan yang di sofa Barcode and this is Kalista" Ucap Ta.
"Ouh Halo namaku Kalista Amara bisa panggil aku Kalista atau Lista" Kalista memperkenalkan dirinya pada Jeff dan Barcode sambil melambaikan tangannya heboh dengan nada suara yang ceria.
"Ta ayo sarapan" Kalista dengan semangat membuka bekas bekal yang dibawanya tetapi Ta hanya menggelengkan kepalanya. "Hah Kenapa?!" Secara tiba-tiba Kalista meletakkan bekas bekal itu dengan kasar pada meja tersebut dengan nada yang suara yang sangat dramatik serta wajah yang kaget.
"Gak mau, gak laper" Singkat saja balasan Ta pada Kalista.
"Ih harus makan Nakunta, ini ni ada bubur ayam" Kalista menunjukkan bubur ayam tersebut pada Ta. "Ini enakkk~~ banget. Tante yang masak" Kalista coba menarik selimut Ta.
"Gak usah dipaksa kalo anaknya gak mau makan" Ucap Jeff dan selepas itu Jeff hanya memandag Ta dengan senyuman yang manis di bibir.
"Kalo gitu makan buah, makan buah. Mau gak?" Dengan cepat Kalista meletakkan bekas bekal itu di atas meja dan dengan cepat mencapai buah apel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Подростковая литератураSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...