CHAPTER 4: MISSING
{T's POV}
Pundakku ditepuk pelan jadi aku buka mataku yang tadinya terpejam. Aku membuka mataku dan dan melihat Jeff sudah berdiri dari tempatnya.
"Bangun, udah sampe. Gue mau ngomong" Katanya dan langsung jalan ke belakang bis untuk bangunin anak-anak lain yang juga pada tidur. Suasana bis sepi karna memang rata-rata dari kita semuanya tidur.
Gak lama lepas itu Jeff berdiri lagi di bahagian tengah bis untuk mengucapkan sesuatu. Aku harus pandang ke belakang untuk melihatnya.
"Sekarang kita udah sampe di depan pintu gerbang camp. Pertama, gue mau kalian ambil semua barang-barang kalian yang ada di tempat penyimpanan barang. Jangan rebutan, nunggu kalau masih rame supaya gak ada yang berantakan. Kedua, nanti kalian harus cari ketua rumah masing-masing. Mereka udah ada di depan nanti mereka akan samperin kalian. Ketiga, kalian harus bawa barang kalian ke rumah yang kalian bakal tempati dan nanti kalian akan nyusun barang kalian di kamar yang udah disediakan untuk kalian. Terakhir sekali, kalian harus pergi ke dewan besar yang ada di bahagian tengah camp pada jam 2. Ngerti?"
"IYA KAK" Kata yang lain secara bersamaan dan Jeff yang seneng dengan jawaban mereka hanya menganggukan kepala. Lalu dia pergi ke bahagian depan dan buka pintu bis, dia yang pertama keluar dari bis.
Semua keluar dari bis dengan teratur. 'Mereka mendengarkan si Jeff dengan baik, dari sini gue dapat menilai kalau dia memang ditakuti dan dihormati oleh anak-anak lain' Ucap Ta ketika melihat semua yang ada di situ mendengarkan Jeff dengan baik.
'Anak SMA kalau dibilang guru BK juga belum tentu nurut tapi mungkin anak-anak ini emang dilatih oleh orang tuanya untuk disiplin karna bisa dibilang mereka semua terlihat seperti anak yang sopan dan baik' Ucap Ta lagi ke dirinya sendiri.
'Mungkin gue juga anak paling bandel di sini, waktu sama bunda aja gue udah nakal'
Aku turun dari bis dan jadi orang yang terakhir turun dari sana. Sekarang udah jam 12 tepat tapi suasana di kawasan itu sangat tenang dan berangin karna dikelilingi dengan pohon-pohon yang tinggi.
Kawasan di sana redup dan tidak panas sama sekali walaupun sekarang itu musim panas. Kawasan hutan ini pasti sangat jauh dari tempat lain karna perjalanan ke sana aja udah mengambil masa sekitar 2 jam setengah.
Barangku juga banyak, sejujurnya aku mau bawa hanya sedikit barang tapi bunda bilang aku harus bawa semua yang penting supaya nanti aku tidak susah di sini. Aku juga bawa gitar dan skateboard kesayanganku walaupun bunda bilang itu tidak penting tapi bagiku itu adalah yang paling penting. Mana boleh ditinggal.
Aku membawa semua barangku keluar dan bawa semuanya di bahagian depan camp tersebut. Tempat itu sangat luas kalau di liat dari luar, pintu gerbang yang juga terlihat sangat agam dan indah. Di bahagian atas pintu gerbang itu ada tertulis 'welcome' dengan jelas dan gerbang itu dibuat daripada kayu yang kelihatan kukuh dan itu kelihatan sangat cantik.
Pohon-pohon yang besar di kawasan luar camp dapat menyembunyikan tempat ini dengan baik. Kawasan di sana sejuk dan bisa dibilang nyaman untuk melakukan pelbagai aktiviti karna tidak panas. Bunyi air juga bisa kedengaran mungkin ada sumber air mengalir di kawasan berdekatan dengan camp ini. Bisa terlihat susasana di dalam camp itu sudah kelihatan sibuk karna sudah ada ramai anak-anak lain yang sampai ke sana.
"Kamu Ta bukan?" Tanya seorang pria yang berbadan kurus dan tinggi sambil tersenyum ramah ke arahku.
"Iya gue Ta, siapa ya?" Aku menjawab pertanyaannya dan aku yang sedikit bigung pun tanya dia kembali. Sekarang terlihat sangat ramai orang di sana dan itu membuatku sedikit bigung untuk mencari orang yang sepatutnya membawaku ke kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...