CHAPTER 21: RUANGAN NO 2, ANDROMEDA
{THIRD PERSON POV}
"Jeff pergi ke Andromeda bentar, tolong ambilin file hitam di ruangan 2" Kata Mile ke Jeff yang lagi duduk santai di rumah Mile sambil main hp, cape kerja katanya jadi mau istirihat dulu.
"Ih gue baru aja mau main hp" Kata Jeff ke Mile sedikit sebel.
"Tolong ambilin bentar aja, ini gue sibuk. Bible gak tau kemana" Kata Mile masih meletakkan atensinya ke layar laptop tanpa memandang Jeff yang lagi mencari Bible.
"Ayo Jeff" Bilang Mile lagi sedikit memaksa yang muda untuk pergi.
"Iya, iya ini mau pergi" Jeff mengatakan itu sambil berdiri dari kursinya dan mengantongi hpnya ke saku celananya dibagian belakang.
Jeff berjalan ke Andromeda dengan tenang di pagi minggu yang dingin dan tidak sibuk karna anak-anak lagi libur jadi mereka pasti bakal tidur lagi setelah mandi. Jeff masuk ke dalam Andromeda selepas menolak pintu itu pelan dan memberi senyuman kecil ke mba-mba yang ada di kaunter depan sambil menunjukkan ke arah ruangan nombor 2.
Jeff membuka pintu itu dan berhenti seperti membeku di depan pintu saat melihat Barcode dan Ta yang juga ada di sana, masing-masing memegang satu file berwarna hitam. Dia masuk ke dalam dengan pelan untuk mengambil lagi satu file hitam yang ada di atas meja, tiada satu pun diantara mereka yang membuka bicara atau sekadar menyapa. Suasana di dalam ruangan itu sunyi dan membuat mereka canggung.
Barcode yang tidak suka situasi tersebut memilih untuk cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari sosok tubuh Jeff dan berjalan untuk menuju ke pintu manakala Ta berdiri tidak jauh dari Barcode dan dia juga memilih untuk membawa dirinya keluar dari ruangan yang sangat sunyi seperti kuburan walaupun ada tiga orang hidup di dalamnya.
Barcode belum sempat sampai ke pintu, dia dapat melihat Tong yang dengan cepat menutup pintu itu dengan kuat membuat mereka bertiga kaget. Mereka bertiga pergi ke arah pintu untuk membukanya tapi tidak berhasil karna pintu tersebut telah dikunci dari luar oleh Tong.
"Kak Tong, bukain pintunya. Aku harus ketemu kak Love sekarang, dia bilang ini penting" Barcode mengetuk pintu itu pelan beberapa kali sambil sedikit teriak supaya yang di luar bisa dengar.
"Ini harus dikasih ke kak Pong, nanti dia marah kalo telat. Ayo buka pintunya" Ta juga ngomong ke Tong yang ada di luar.
"Heh gak lucu ya Tong, gue banyak kerjaan" Jeff bilang dan mengetuk pintunya sedikit kuat dan yang di luar hanya membiarkan mereka rusuh sendiri di dalam.
"Kerja lu besok-besok juga bisa dikerjain" Kata Bible yang juga ada di luar ruangan 2 itu bersama dengan beberapa dari mereka yang lain.
"Maaf ya Bar, kak Love tipu dikit" Kata Love ke Barcode dari luar dengan pelan dan Barcode hanya menggelengkan kepalanya.
"Gue gak mau file-nya Ta, lu simpan aja lagi" Kata Pong dan tertawa sedikit di ujungnya yang membuat Ta merasa kesal lalu menghembuskan napasnya pelan.
"Bukain gak kalian, gajinya gue potong ya semua" Kata Jeff ke mereka yang di luar sambil masih memegang file hitam itu di tangannya.
"Gak peduli gue" Kata Bible dari luar dengan kuat, membuat Jeff diam.
"Pokoknya kalian harus ngomong bertiga, selesaikan semua masalah kalian yang ribet itu" Kata Bright dari luar.
"Orang bilang kalo orang itu marahan dan ditaruh dalam satu ruangan bersama nanti mereka akan saling terbuka, jadi kalian coba aja" Kata Off dan yang di luar menganggukkan kepala manakala yang di dalam udah menghembuskan napas berat.
"Selagi gak ngomong, kalian gak bakal keluar. Gue kunci kalian seharian di dalam" Tong bilang sambil bermain dengan kunci yang ada di tangannya.
"Dadah kalian, kita tinggal sebentar" Kata Biu dan terdengar juga suara Bible tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...