SPECIAL 1: BUNGA
{T's POV}
Hari ini aku tolongin bunda di toko bunga seperti biasa, aku duduk di bagian kaunter dimana orang-orang akan datang untuk membalut bunga cantik pilihan mereka supaya dapat dibagi ke seseorang yang mereka sayang. Saat ini masih pagi jadi suasana toko masih sedikit sunyi dan tenang, bunga-bunga yang indah dan tersusun rapi di sekitar toko membuat keadaan di dalam ini lebih nyaman dan bau wangi yang dihasilkan oleh bunga-bunga itu sangat membantu orang-orang di dalam sini merasa bahagia.
Biji mataku dibawa untuk melihat ke seorang laki-laki yang dari tadi ngobrol sama bunda sambil memilih beberapa bunga yang disukainya, sepanjang memilih bunga yang mau dibelinya, dia tersenyum lebar sepertinya seseorang yang bakal diberikan bunga ini merupakan seseorang yang sangat istimewa.
Setelah memilih bunga lumayan banyak dia datang ke arah meja yang lagiku duduki dan aku berdiri dari kursi itu untuk mengambil dan menyusun bunga-bunga itu. Dia mengambil banyak bunga tulip dengan warna yang berbeda dan laki-laki itu hanya diam sewaktu aku membalut bunga itu menjadi sebuah jambakan bunga yang menurutku cantik dan rapi.
"Mau ditaruh ucapan dibunganya?" Aku bertanya ke dia yang masih melihat ke aku dan dia menganggukkan kepalanya ke aku jadi aku bergerak untuk ambil beberapa pilihan kad yang ada dengan sebatang pen hitam untuknya.
"Boleh dipilih mau kad yang mana" Aku taruh tiga pilihan yang berbeda di atas meja berhadaapan dengannya bersama dengan pen. Dia mengambil satu kad berwarna biru muda dengan ukuran sederhana dan pen tadi, jadi aku ambil lagi kad lainnya untuk disimpan ke tempatnya kembali.
"Sebentar ya" Katanya dan aku menganggukkan kepalaku pelan ke dia yang cepat-cepat membawa kepalanya ke bawah untuk mulai menulis ucapannya.
Hai darling ❤️,
Happy anniversary buat kita berdua, aku gak bisa ada disisi kamu sekarang tapi aku janji nanti kalo aku udah gak sibuk kita ketemu ya darl. I hope you like the flower and I know tulips are your favourite
From: Your love
Aku membaca sedikit surat yang ditulisnya untuk sang pacar dan dia memberinya ke aku untuk aku selitkan diantara bunga-bunga yang sudah tersusun rapi.
"Bisa dihantar ke tempat kuliah pacarku gak? Kalo gak mau order ojol aja buat hanterin" Dia tanya ke aku dan aku menganggukkan kepalaku karna ditoko bunga bunda ada menyediakan khidmat penghantaran bunga ke semua tempat. Bunda punya dispatch guy sendiri untuk hantar bunga-bunga dari tokonya supaya gak rusak tapi kebiasaannya bunga-bunga yang berukuran besar yang meminta perkhidmatan itu.
"Alamatnya bisa ditulis di sini berserta dengan nama pengirim dan penerima" Aku membuka buku yang menyimpan banyak alamat pelanggan bunda sekiranya mereka mau bunganya dihantar oleh pekerja toko ini.
"Anniversary yang ke berapa? Kok gak dihantar sendiri?" Aku bertanya karna penasaran.
"Yang ke-4 tahun, dia kuliahnya jauh dari sini dan aku harus kerja. Semoga aja dia suka" Katanya ke aku dan membuatku sedikit kagum.
'Wah udah 4 tahun' Kataku dalam hati sambil tersenyum ke dia.
"Dia pasti suka kok" Aku coba menaikkan semangatnya.
Aku liat alamat yang ditulisnya di buku itu untuk mengira kos penghantaran yang bakal dikenakan dan juga menulis harga total untuk semua bunga, khidmat membuat karangan bunga dan penghantaran supaya dia bisa bayar ke kasir dengan mudah. Tempat kuliah pacarnya bisa terbilang jauh karna jika dari tempat ini ke tempat itu bisa memakan masa hampir sekitar 4 jam untuk sampai.
"Ini total yang harus di bayar, bisa ke kasir di sebelah sana" Aku menunjukkan meja kasir yang ada di ujung dan memberi kertas yang tertulis harga yang harus dibayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...