Special 16: Bandel

349 27 5
                                    

SPECIAL: BANDEL

{THIRD PERSON POV}

Barcode yang baru saja pulang ke asramanya setelah menjalani kelas terakhir pada hari itu, dibuat penasaran saat melihat banyak yang keluar dari kawasan asrama dengan pakaian yang serba gelap. Dia masuk ke dalam lalu naik ke lantai atas untuk menuju ke arah kamarnya dan keadaan di sepanjang aula itu juga sibuk dengan pelajar yang memasang sepatu masing-masing untuk pergi. Barcode hanya memasang wajah penasaran sambil memerhatikan mereka.

Dia masuk ke dalam kamarnya sendiri dan melihat teman sekamarnya, Ocean juga sudah siap rapi-rapi sedang memakai parfum ke pakaian yang disarungkannya. Barcode menaruh tasnya di atas kasur sebelum duduk di sana karna lelah.

"Mau kemana? Kok orang-orang juga pada rame yang mau keluar?" Tanya Barcode kepada Ocean saat dia merapikan surainya di depan cermin.

"Liat acara balapan" Ucapnya ke Barcode sambil sedikit menatap Barcode yang hanya memiringkan kepalanya.

"Siapa yang balapan?" Tanya Barcode penasaran, dia tahu tentang acara balapan yang bakal diadakan diluar kawasan kampus. Dia tidak berniat untuk pergi karna Ta sudah berjanji ke Jeff untuk tidak pergi jadi dia juga tidak pergi.

"Iqbaal, Nakunta, Rafael, Aryan dan ada lagi tapi gak inget" Jelas Ocean yang membuat Barcode sedikit kaget.

"Kak Aryan juga ada?" Tanyanya dan Ocean hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu.

"Itu yang benar-benar bakal ada malam ini?" Kembali bertanya untuk memastikan.

"Iya mereka yang bilang tadi waktu makan siang kalo mereka bakal ada nanti malam, pasti seru jadi rame yang keluar" Kata Ocean sebelum memakai sepatu pilihannya sebelum keluar.

"Gue keluar" Kata Ocean ke Barcode yang masih bengong di atas kasurnya.

"Bawa kunci, aku juga mau keluar" Katanya dengan cepat dan Ocean hanya menunjukkan kunci yang dia bawa di jarinya ke Barcode.

"Kak Ta bilang dia gak mau pergi. Kak Ta gak dapet izin dari kak Jeff" Barcode berbicara dengan diri sendiri lalu melihat jam pada hpnya. Dia juga membaca notifikasi yang masuk dari pacarnya yang paling tua di group mereka.

Jeff: Ta, Barcode, kalian jangan pergi

Jeff: Kakak gak izinin kalian pergi, nurut aja

Jeff: Jangan bandel

Barcode tahu yang Jeff sedang serius sekarang dengan cara percakapannya yang menggunakan nama mereka berdua sebagai penegasan. Jeff hanya memanggil mereka menggunakan nama saat dia sedang memberi peringatan yang serius dan memanggil mereka menggunakan nama lengkap saat dia marah.

"Maaf kak Jeff tapi adek gak nurut dulu" Kata Barcode lalu berdiri dari atas kasurnya yang nyaman untuk pergi ke kamar mandi.

Dia mandi dengan cepat lalu memilih baju yang paling nyaman untuk dipakai karna suasana di sana pasti panas dengan kerumunan orang yang ramai. Barcode juga membawa tas kecil bersamanya untuk ditaruh kunci, botol minum, dompet, hp, power bank dan charger. Lalu dia keluar dari kamarnya dan tidak lupa untuk dikunci olehnya lalu dia berlari ke arah blok asrama Mix yang tidak jauh dari sana.

Barcode mengetuk pintu kamar Mix beberapa kali dengan laju supaya pintu tersebut dibuka dengan lebih cepat oleh pemiliknya. Mix membuka pintu itu dengan keadaan rambut yang sedikit berantakan dan mata yang separuh terbuka serta bajunya yang sedikit kusut. Barcode tahu yang Mix sedang tidur dengan nyaman sebelum dia mengetuk pintu kamar itu sedikit brutal. Mix hanya memandang Barcode datar dan kembali masuk ke kamarnya untuk baring lagi di kasurnya.

Barcode masuk ke dalam dengan cepat lalu menutup pintu di belakangnya. Dia melontarkan pandangannya ke setiap sudut kamar itu untuk mencari rakan sekamar Mix yang selalunya ada di kamar tersebut, dia orang yang sangat rajin belajar. Lalu Barcode sadar yang hanya Mix tinggal di sana, dia mengguncang badan Mix untuk mengganggu tidurnya lagi.

Summer CampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang