CHAPTER 13: TANTE D
{J's POV}
Sejak pagi aku udah liat Janhae dan Harit keluar dari kawasan camp untuk pergi ke kawasan bandar, Janhae bilang kalo temennya bakal bertemu dengan dia di sebuah café. Hari ini juga aku berasa sangat gelisah dan itu membuat jantungku berkerja lebih keras, aku bisa mendengar degupan jantungku yang kencang dan cepat sepertinya jika ada seseorang yang berdiri terlalu dekat dengan jantungku mereka juga bisa mendengarkan bunyi lub dup itu.
Aku bukan gugup karna mengkhawatirkan Janhae yang keluar untuk mendapatkan beberapa maklumat karna dia bersama Harit, dia boleh menjaga Janhae dengan baik dan dia juga peka dengan keadaan sekeliling. Aku khawatir untuk diri sendiri kali ini karna aku udah mengambil keputusan untuk turun ke underworld dan bertemu dengan ayahku.
Aku hanya berjumpa dengannya atas permintaannya tapi kali ini aku harus bersemuka dengan dia atas kehendakku sendiri. Aku akan bertemu dengan ayahku selepas makan siang dan sekarang saja tanganku udah dingin, aku juga gak ada selera untuk menelan makanan yang sekarang ada di dalam piringku. Aku hanya memainkan makanan yang ada di depanku sekarang sambil coba sebaik mungkin untuk mengawal ritme jantungku.
"Jeff? Kamu gak papa?" Kata Love yang dari tadi memerhatikanku dengan mata bulatnya.
"Hmmm...gak papa" Aku melihat ke arahnya yang menatapku dan mengalihkan lagi pandanganku ke piring sendiri.
"Makan yang bener kalo gitu" Kata Tong yang duduk tepat di hadapanku dengan nada tegas khasnya, seperti ibu-ibu marahin anaknya yang gak makan dengan benar.
"Gak usah makan kalo gak mau Jeff" Kata Mile dan dianggukan oleh Bible yang duduk di sampingnya Mile.
"Gue yang hibisin makanan lu, sini" Apo yang berbicara sekarang dan piringku diambil oleh Biu untuk dibagi ke Apo yang duduk sedikit jauh dari aku.
Empat orang itu tau kalo aku akan bertemu dengan ayahku sebentar lagi jadi mereka tau tentang perasaanku yang sedikit gundah. Aku senyum kecil ke mereka yang memberi perhatian ke aku dan meminum minuman aku yang masih tersisa sedikit.
Aku melontarkan pandanganku jauh ke meja pojok yang merupakan meja favorit Ta dan Barcode, aku melihat mereka yang lagi ngomong berdua aku tersenyum melihat pemandangan itu. Aku berdiri dari dudukku untuk menuju ke arah mereka berdua, mungkin dengan duduk dekat mereka boleh membuatku merasa sedikit lebih tenang sebelum pergi.
"Gue pergi" Kataku ke mereka yang ada di meja itu dan terus meninggalkan kursiku untuk membawa kakiku ke mereka berdua.
Aku berdiri di kursi kosong yang ada di sebelah Barcode dan melihat ke dua anak yang berhenti berbicara sesama mereka karna aku yang tiba-tiba muncul di ruang pandang mereka.
"Duduk sini bisa gak?" Aku tanya ke mereka berdua yang lagi memandangku aneh dengan alis yang sedikit diangkat.
"Kalo gak bisa gapapa" Aku mengucapkannya dengan nada yang sedikit merajuk ke mereka yang hanya diam memandangku.
"Eh, duduk aja kak Jeff" Kata Barcode sambil menarik sedikit lengan bajuku yang panjang supaya aku tetap berada di sana dan tidak pergi.
"Iya duduk aja" Kata Ta sambil menganggukkan kepalanya ke aku. Jadi aku duduk sambil melihat ke wajah mereka secara bergantian dan mendapat pandangan aneh lagi dari mereka yang hanya diam memerhatikanku.
"Lu kenapa? Kepala lu kayanya gak bener hari ini" Kata Ta yang merasa sedikit risih diliat olehku secara intense tanpa berbicara sepatah kata pun.
"Iya, kenapa dengan wajah kita? Ada yang aneh?" Kata Barcode sambil memegang mukanya sendiri.
"Hati gue yang gak bener hari ini dan gak, wajah kalian sama aja seperti hari-hari biasa" Aku kata ke mereka dan melihat ke meja mereka yang ada satu kotak susu yang udah diminum sama gelas yang masih setengah penuh dengan teh manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...