Seorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...
P/S: Chapter ini bakalan ada riddle. Kalian bisa ikut coba juga pikirin jawabannya.
CHAPTER 2: RIDDLE
{B's POV}
"AAAAAAHHHHH!!!!!!!"
Ada suara orang teriak sangat keras dan itu membuat aku yang sedang berbicara dengan Ta pun kaget. Aku dengan cepat pergi meninggalkan Ta di tempat duduknya dan sedikit berlari ke arah perempuan yang berteriak itu. Dia kelihatan seperti sangat ketakutan dan sekarang dia sedang mencoba untuk mengaturkan nafasnya.
"Lu kenapa tiba-tiba teriak?" Tanya satu cewek yang memakai dress selutut berwarna hitam dengan nada yang sedikit panik kepada perempuan yang bertubuh langsing yang barusan teriak.
"Tadi ada....ad..." Jawabnya dengan tersekat-sekat karna masih focus mengambil nafas.
"Ada apa?" Tanya Prem dengan cepat.
Situasi sekarang sedikit huru-hara karna semua orang sedang berdiri dekat dengan cewe itu untuk bertanya dan juga untuk memastikan keadaannya.
"Tadi aku liat ada sphinx di dekat sana" Katanya sambil menunujuk ke satu arah yang tidak jauh dari kita semua.
Sphinx adalah makhluk yang berukuran sebesar singa dan memiliki sayap yang besar seperti burung helang tapi mempunyai kepala seorang wanita yang cantik dan rambutnya juga panjang. Sphinx tidak menyerang manusia tanpa alasan, biasanya dia akan memberi riddle kepada orang itu dan jika kamu mau hidup kamu harus menjawab soalannya dengan sekali jawab dan benar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Ih gak mungkin, gimana makhluk itu bisa ada di sini' Aku takut sekarang. Kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan sambil coba mencari sosok ketua mereka.
"Sphinx itu apa?" Tanya Ta dengan santai kepadaku.
"Kamu gak tau?" Tanyaku kepada sosok yang terlihat sangat tenang itu, berbeda dengan orang lain yang sudah beransur menjauhkan diri mereka dari tempat yang ditunjukkan oleh cewe langsing itu tadi.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda yang dia memang tidak tau. Aku hanya membulatkan mataku.
'Gimana dia bisa gak tahu??!!!!' Aku seperti mau menjerit ke dia sekarang juga tapi harus tetap tenang.
Tiba-tiba makhluk itu udah ada di depan mata kita semua, dia bergerak mendekati kita dan kita bergerak ke belakang dengan perlahan-lahan.
'one step at a time' Aku yang melihat Ta hanya berdiri tegak di tempatnya pun mencoba untuk menariknya ke belakang dengan memegang hujung jaket yang dikenakan olehnya tapi dia masih berdiri di situ dan melihat makhluk itu tanpa rasa takut. Jadi aku berhenti dan berdiri tepat di belakangnya.
"Kamu ngapain kok berdiri aja di sini?" Aku berbisik kepadanya dengan suara yang sangat perlahan.
Makhluk itu dua kali lebih besar dari ukuran singa pada umumnya dan ya dia memiliki wajah yang cantik dan sayap pada tubuhnya kelihatan berkilau tapi itu tidak membuatkan hatinya yang berdegup cepat lebih tenang karna Barcode tahu makhluk itu tidak berhati perut.