This is the longest chapter yang pernah ditulis. Hope you guys enjoy it✨ A lot of things happened in this chapter.
SPECIAL 4: JEALOUS
{J's POV}
Tahun ini aku jadi ketua camp lagi, dua kali berturut-turut dan kali ini aku jadi ketua bukan karna merasa bersalah ke Mile dan Bible tapi karna aku kalah sama mereka sewaktu bermain permainan bodoh yang dipilih Bible. Camp tahun ini tidak sama dengan tahun kemarin yang banyak dugaannya karna tahun ini lebih aman, tidak ada anak yang hilang atau ditarik ke danau atau diperhatikan dari jauh.
Tahun ini anak-anak yang nakal semakin banyak dan itu bikin kepalaku pusing, setiap minggu ada aja yang berantem dan aku juga menjadi lebih tegas ke mereka sekarang supaya kasus-kasus seperti berantem ini dapat dikurangkan. Hari ini senin dan mulainya minggu keempat camp ini, semoga tidak ada yang berantem setelah diberi amaran olehku pagi kemarin sebagai penutup minggu ketiga.
"Kak" Ada yang memanggilku dari pintu kamar yang takku kunci dan aku melihat ke arahnya yang hanya memperlihatkanku kepalanya dari sela pintu yang dibuka.
"Iya sayang" Aku membalasnya sambil memberi kode ke dia untuk masuk ke dalam kamarku.
"Kenapa ke sini? Udah makan?" Aku tanya ke dia yang masuk ke kamarku, aku liat jam yang sudah mau menunjukkan jam 8 pagi.
"Aku udah makan, kakak yang belum" Katanya sedikit cemberut ke aku yang sekarang sudah berdiri di depanku, di depan kaca yang ada di kamarku.
"Sebentar lagi kakak udah mau ke Antares loh sayang, kakak latiannya jam 10 hari ini" Aku bilang ke dia dengan lembut sambil menarik pinggangnya untuk mendekat ke aku.
"Kenapa kakak telat? Gak selalunya kaya gini" Dia menaruhkan kedua tangannya ke pundakku, sekarang dengan tinggi yang sudah hampir sama. Mungkin aja dia bakal lebih tinggi nantinya karna sekarang aja umurnya masih 17 tahun.
"Gapapa kok dek" Ujarku supaya dia gak khawatir, supaya kepalanya gak diisi dengan pikiran yang jelek.
"Kak Jeff cape ya?" Tanyanya sambil menyapu surai yang menutup mataku ke samping dan aku hanya menggelengkan kepalaku.
"Kakak makin galak sih diliat-liat gak kaya tahun kemarin" Katanya ke aku dan aku menganggapinya dengan tertawa bebas.
"Tahun ini mereka pada bandel sih, gemes kakak liatinnya" Kataku ke dia yang juga tersenyum lebar ke aku hingga matanya hampir hilang.
"Gapapa, aku suka. Kakak kelihatan sexy dimataku" Balasnya dengan lebih berani sekarang, dulu masih sedikit malu-malu.
"Oh ya? Tapi kalo kakak marah kamu, kamu takut" Kataku sedikit menggoda dia.
"Ya jangan marah ke aku" Katanya sambil membawa bibir bawahnya sedikit ke depan dan menciumnya sekilas.
"Kamu harus pergi sayang, nanti telat" Kataku ke dia sambil melirik lagi ke jam dinding.
"Hmm..." Jawabnya tapi masih belumku lepas dari dakapanku.
"Kak Ta dimana? Kok gak sama adek" Aku tanya ke dia yang selalunya ada sama-sama Ta.
"Kak Ta tadi bantuin Denara jadi aku ke sini sendiri" Katanya dan aku hanya menganggukkan kepalaku.
'Gue liat-liat ya si anak Nara ini deket deh sama Ta akhir-akhir ini, apa dia suka sama Ta ya? Kaya ada lagi orang lain bisa tolongin dia tapi kenapa harus ke pacar gue. Kalo Barcode sih paham ya, anaknya lembut, sopan tapi kalo Ta dia mah lebih ke jutek begitu' Monologku ke diri sendiri dan dibawa lagi ke realiti hidup apabila dipanggil Barcode.
"Aku minta sesuatu bisa gak?" Tanyanya ke aku dengan matanya yang bersinar.
"Mau apa sayang?" Aku yang kembali bertanya ke dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...