Special 7: Drunk

377 28 9
                                    

SPECIAL: DRUNK

{J's POV}

Kringgg~~ Kringggg~~

Hpku berbunyi dengan kuat ketika aku lagi ada rapat jadi aku cepat-cepat menekan tombol merah yang tertera pada layar tersebut untuk menolak panggilan tersebut tanpa membaca kontak nama yang ada tertulis di sana dan aku juga meletakkan hpku dalam mode senyap supaya tidak mengganggu yang lain lagi sambil memohon maaf. Aku menumpukan sepenuh perhatianku kembali ke orang yang lagi bicara dan berdoa dalam diam supaya semuanya berakhir dengan cepat karna aku sudah gak bisa buka mataku dengan lebar alias ngantuk banget.

Setelah keluar dari ruang tersebut aku kembali melihat ke hpku yang tadinya aku masukkan ke dalam tas untuk melihat panggilan yang masuk tadi. Aku dapat melihat kalau Barcode sama Ta mencoba untuk menghubungiku beberapa kali dan membuatku sedikit hairan karna mereka menelpon dalam jangka masa yang bisa dibilang bersamaan untuk beberapa kali. Aku menekan nombor adek untuk berbicara dengannya, dan setelah menunggu beberapa detik, akhirnya, panggilanku diangkat tapi belum sempat aku berbicara adek sudah mematikan panggilannya secara sepihak.

"Gak mau ngomong sama kakak! Kesel!" Katanya dengan nada yang ditinggikan sebelum panggilannya dimatikan jadi aku mengambil keputusan untuk menelpon Ta supaya dia bisa menjawab pertanyaanku.

"Babe, kenapa nelpon?" Aku bertanya sejurus dia mengangkat telponku tapi dia beda lagi dengan Barcode, dia tidak ngomong sama sekali.

"Kok gak ada yang ngomong? Babe?" Aku berbicara lagi supaya ada yang bakal menjawabku.

"Dimana?" Tanyanya singkat dengan sedikit dingin dan marah ke aku, jadi aku semakin binggung dengan keadaan sekarang.

"Masih kerja, kenapa?" Aku bilang sambil berjalan untuk ke tempat lain untuk menyelesaikan kerjaanku dengan lebih cepat untuk pulang dan tidur.

"Kakak lupa, kita ngambek" Katanya sebelum dia mematikan panggilannya tanpa memberi jeda untukku membalas kata-katanya.

Aku jadi tambah binggung dengan mereka berdua yang tiba-tiba saja berubah, tadi pagi aku sempat membuat video call dengan Ta yang lagi siap-siap untuk keluar tapi aku lupa buat tanya kemana dia mau pergi. Barcode juga ada bertukar pesan denganku sepertinya dia kedengaran baik-baik aja tadi pagi.

'Gue lupa apa ya? Kok mereka kayanya ngambek beneran. Pusing kepala gue, udah banyak yang harus dipikirin sekarang pacar-pacar gue kenapa lagi?' Aku membatin lagi sambil menggelengkan kepalaku yang semakin kusut memikirkan banyak perkara.

Tiba-tiba hpku kembali berbunyi lagi dan aku cepat-cepat melihat nama kontak yang tertulis di sana karna aku berpikir kalo Ta atau adek yang bakalan telpon lagi tapi nama Off yang tertera di layar tersebut. Aku menghembuskan napasku pelan dan berat sebelum menggeser butang hijau ke tepi untuk mengangkat panggilan itu dengan sedikit berat hati.

"Halo Off, kenapa? Ini gue udah mau pulang" Aku bilang ke dia sambil berjalan ke arah mobilku yang terletak sedikit jauh supaya tidak kena terik matahari yang panas.

"Eh jangan pulang dulu. Ini gue telpon karna mau nyuruh lu ke HQ" Dia bilang ke aku dan aku hanya memejamkan mataku sambil menggelengkan kepala.

"Ada apa lagi sih? Gue cape ke sana mulu, lu gak bisa nyuruh yang lagi aja?" Aku bilang ke Off sedikit kesal, minggu ini saja aku sudah disuruh ke hq sebanyak tiga kali. Ini kali keempat aku dipanggil dan ini bikin aku muak.

"Mereka maunya lu doang Jeff, gue udah mau pergi sendiri. Gue juga tau kalo lu itu udah sibuk banget tapi mereka mau lu atau Mile aja. Mile belum pulang" Bilang Off ke aku yang sekarang sudah berada di depan mobilku sendiri.

"Mereka ini mau nyusahin gue atau gimana sih?" Aku membuka pintu mobilku kasar dan masuk ke dalam dengan cepat setelah melempar barang-barangku di kursi penumpang.

Summer CampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang