Paris Day 1
{THIRD PERSON POV}
"Kita udah sampai" Kata Jeff ke mereka berdua, sekarang mereka lagi berdiri di sebuah toko roti, toko tersebut dipenuhi dengan pelbagai jenis roti yang berbeda. Mereka berdua jadi binggung dan hanya memiringkan kepala tanda bertanya ke yang lebih tua.
"Ngapain kita ke sini kak?" Tanya Barcode sambil melihat beberapa orang yang ada di dalam.
"Kakak mau beli roti?" Tanya Ta ke Jeff tapi dia hanya menggelengkan kepalanya ke mereka berdua.
"Out first date in Paris is making bread together. Adek bilang mau baking date jadi kakak ketemu tempat ini" Ucap Jeff yang bikin Barcode senang.
"Ahhhh!! Kakak ingat" Barcode melempar dirinya ke tubuh Jeff dengan tangan yang direntangkan, Jeff langsung menangkap Barcode untuk masuk ke peluknya. Dia ketawa pelan melihat reaksi Barcode.
"What are we making?" Tanya Ta dan Barcode lepas dari Jeff.
"A loaf of bread" Jawabnya yang bikin mereka menganggukkan kepala mereka pelan.
"Kenapa roti? Kenapa bukan pastry yang lain" Tanya Barcode yang penasaran, biasanya Jeff bakal ada alasan dengan setiap pilihan yang dia buat.
"Seru aja, kita kayanya gak bakal pernah bikin roti sendiri kalau gak ke workshop begini"
"Bener sih dan kayanya seru, ayo masuk kak" Barcode menolak pintu kaca toko itu yang menghasilkan bunyi sedikit nyaring karna loceng di dekat pintu.
"Iyakan, main sama adonan kayanya seru" Jawab Jeff lagi.
"Wise choice love" Kata Ta sebelum menarik Jeff untuk ikut masuk bersamanya dan Barcode.
Mereka berbicara dengan pekerja di sana terlebih dahulu sebelum dibawa masuk ke kawasan dapur untuk bertemu dengan tukang pastry yang bakal mambantu mereka. Ada lagi dua orang yang bakal ikut sesi baking sourdough bersama mereka.
Mereka diarahkan untuk memakai apron yang sudah ada disediakan di atas meja sebelum mulai. Ta yang selalu bawa kunciran bersamanya pergi ke arah belakang Jeff untuk mengikat rambut panjang pacarnya supaya dia tidak merasa risih.
"Aku ikat rambutnya ya ganteng" Kata Ta sebelum melalukan jarinya di rambut itu dan membawa semua yang di depan ke belakang.
"Makasih babe" Kata Jeff ke kekasihnya setelah selesai.
"Hmmm....kayanya ada yang kurang" Kata Barcode ke Jeff dan Ta hanya bilang 'huh?' dengan pelan.
"Kak Jeff deketan ke adek" Katanya dan Jeff membawa wajahnya dekat ke Barcode dan sedikit mendongak ke atas karna memang pacarnya yang itu lebih tinggi.
Barcode menarik beberapa helai rambut Jeff yang sudah dikuncir Ta untuk membingkai wajah tegas itu. "Nah, kaya begitu lebih ganteng. Keliatan lebih santai" Katanya setelah menyisakan beberapa helai rambut di sisi wajah yang tua.
Jeff sedikit tertawa pelan mendengarkan alasan anak itu tapi dia tetap bilang "makasih sayang" supaya yang paling kecil senang. Barcode tersenyum manis ke Jeff yang masih dekat dengan wajahnya.
"Udah, kakak jangan mandang aku terus. Adek malu nanti diliatin orang" Kata Barcode setelah sadar yang chef itu sudah kembali.
"Because all of you here are foreigners, I will speak in english. This season will start now and will be on going for almost 3 hours" Kata Chef yang ada di depan mereka berlima.
"My name is Chef Ari. I will tell you about all the ingredients. We have 290 g of unbleached bread flour. Next, we have 6 g of sugar and 10 g of active instant yeast, 8 gram salt. Lastly, we have 190 g of luke warm water" Dia menerangkan satu-satu bahan yang ada di atas meja bersama sukatan yang telah ditetapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...