Part 20

8K 262 0
                                    

~HAPPY READING~

Jam kuliah Kiara hari ini hanya sampai pukul 10 pagi saja. Tapi dia harus menunggu Pak Taeha karena suaminya itu masih ada 1 jam pelajaran lagi di kelas lain. Sebenarnya tadi Kiara sudah mengatakan jika dirinya akan pulang bersama Dira. Tapi Pak Taeha tidak memberi izin dan malah menyuruh Kiara untuk menunggu di ruangannya.

Kiara yang tidak setuju pun langsung menolak mentah-mentah perintah suaminya itu. Apa kata orang jika mereka memergoki Kiara berada di ruangan dosen seorang diri. Belum lagi fans alay Pak Taeha yang selalu mengomentari apapun yang berhubungan dengan dosen idolanya itu. Kiara yang masih menyayangi dirinya sendiri lebih memilih untuk menunggu di tempat lain saja.

Kiara akhirnya memutuskan untuk menunggu Pak Taeha di kantin. Kiara berfikir jika hanya diam di sana selama satu jam pasti dirinya akan merasa bosan. Maka dari itu, Kiara memanfaatkan waktu untuk melanjutkan maraton drakor yang sempat tertunda kemarin.

Istri dari Pak Taeha itu saat ini sedang duduk di kantin seorang diri. Dimana Dira? Dia sudah pulang terlebih dahulu karena masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan.

Waktu Kiara sedang fokus dengan drama horor yang berada di depannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampirinya. Orang itu langsung menepuk bahu Kiara hingga Kiara hampir terjatuh karena terkejut.

"Anj-"

Kiara tidak melanjutkan ucapannya karena dia tau siapa yang berada di sebelahnya sekarang. Seorang laki-laki tampan yang sedang berdiri dengan jas hitam yang membalut tubuh gagahnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Andra.

"Anj apa?" Tanya Pak Andra.

"I-itu. Anjas. Iya Anjas" jawab Kiara dengan senyum hambarnya.

Pak Andra tersenyum kemudian mendudukkan tubuhnya di depan Kiara. Dia melirik laptop Kiara sekilas, kemudian mengalihkan pandangannya kepada sang pemilik.

"Ngapain di sini sendirian?" Ujar Pak Andra.

"Saya lagi nunggu Pak- nunggu Dira"

Pak Andra mengerutkan keningnya "Bukannya tadi Dira sudah pulang sama kamu?" Tanyanya.

Kiara langsung membulatkan matanya. Dia bingung karena Pak Andra yang melontarkan pertanyaan bertubi-tubi kepadanya. Entah darimana dosennya itu tau jika dirinya berada di kantin sekarang. Padahal letak kantin dan ruangan Pak Andra itu cukup jauh.

Tapi Kiara mencoba untuk berfikir positif. Mungkin saja dosennya itu ingin membeli sesuatu dan menemukan dirinya duduk seorang diri si sana. Maka dari itu Pak Andra berjalan menghampirinya.

"Pak Andra ngapain di sini?" Ujar Kiara yang mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Saya tadi lewat di depan. Terus nggak sengaja lihat ada cewe cantik duduk di sini sendiri. Mangkanya saya samperin ke sini"

Kiara yang notabenenya perempuan lemot seketika menolehkan kepalanya ke kenan dan ke kiri. Dia mencari siapa kira-kira yang dimaksud oleh Pak Andra. Kiara penasaran seperti apa wajahnya hingga Pak Andra menyebutnya cantik.

"Ngapain kamu clingak-clinguk gitu?" Tanya Pak Andra.

"Saya lagi nyari orang yang Pak Andra maksud" jawab Kiara.

Pak Andra menghembuskan nafasnya pelan. Kiara itu cantik tapi dia sangat lambat dalam berfikir. Sudah jelas-jelas di sana hanya ada dirinya saja, kenapa dia masih harus bertanya.

"Lupain aja deh, Ki. Nggak usah di pikirin omongan saya tadi" ujar Pak Andra yang sudah sangat jengah dengan Kiara.

"Oh. Oke"

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang