Part 42

7.2K 258 14
                                    

~HAPPY READING~

Setelah perdebatan yang terjadi di kantin tadi, kini saatnya mereka berdua untuk kembali ke rumah. Dan karena kondisi kampus sudah lumayan sepi, Pak Taeha menyuruh Kiara supaya mengikutinya ke parkiran untuk mengambil mobil.

Awalnya Kiara bersikukuh untuk menolak karena ia takut jika ada yang memergokinya. Tapi setelah Pak Taeha terus memaksa, akhirnya dengan berat hati perempuan itu terpaksa harus mengiyakannya.

Sampai tepat di depan pintu gerbang, mereka berdua tidak sengaja bertemu dengan perempuan yang berada di ruangan Pak Taeha tadi pagi. Perempuan itu terlihat berdiri sembari menatap handphonenya gelisah. Kiara bisa menebak pasti perempuan itu sedang menunggu seseorang.

Karena arah ke rumah Pak Taeha harus belok ke kanan, otomatis mobil yang mereka tumpangi melewati perempuan itu. Kiara yang merasa mobilnya mulai berjalan pelan seketika melirik Pak Taeha tajam.

"Kamu ngapain berdiri di situ?" Teriak Pak Taeha karena jarak mereka yang sedikit berjauhan.

"Aku lagi nunggu ojol pesenan aku, kak" jawab perempuan itu.

"Cancel ojolnya. Ayo aku anter pulang"

Kiara yang awalnya menatap lurus ke depan seketika menolehkan kepalanya setelah mendengar kata aku keluar dari mulut Pak Taeha. Sedekat itukah mereka sehingga suaminya itu menggunakan panggilan aku kamu?

Bahkan dirinya yang berstatus sebagai istri dari Pak Taeha saja menggunakan panggilan saya kamu, bak seorang mahasiswa dengan dosennya.

"Nggak usah, kak. Nanti ngerepotin kakak"

"Enggak. Cepetan. Bentar lagi hujan"

Tanpa menunggu lama, perempuan itu langsung saja menyebrang dan masuk ke dalam mobil Pak Taeha. Entah karena tidak tau atau bagaimana, dia tiba-tiba membuka pintu mobil bagian depan. Dan alangkah kagetnya perempuan itu ketika melihat Kiara yang duduk manis sembari menatap dirinya datar.

"Eh. Maaf. Aku kira nggak ada orang" ujar perempuan itu.

Kiara tidak menjawab sepatah katapun. Dia kembali fokus ke handphone yang berada di genggamannya.

"Duduk di belakang!" Perintah Pak Taeha.

"Iya, kak"

Setelah perempuan itu masuk ke dalam mobil, Pak Taeha langsung menancap gas dan segera melanjutkan perjalanan.

Kiara yang merasa moodnya sudah sangat berantakan akhirnya memutuskan untuk mendengarkan musik dari earphone yang ia bawa. Selain alasan tersebut, sebenarnya Kiara juga sangat jengah dengan cerocosan orang yang berada di belakangnya saat ini. Sedari masuk mobil tadi dia selalu berbicara tanpa henti, membuat telinga Kiara terasa sangat panas.

Belum lama mobil berjalan, tiba-tiba perempuan itu meminta berhenti dengan alasan dia akan pergi ke supermarket terlebih dahulu. Setelah Pak Taeha mengiyakan, akhirnya dia keluar dari mobil dan berjalan menuju supermarket besar yang berada tidak jauh di belakang sana.

Saat ini di dalam mobil hanya tersisa dua orang yang saling diam. Pak Taeha yang merasa aneh mencoba melirik Kiara sekilas. Rupanya gadis itu sedang mendengarkan musik sembari mengscroll menu pada layar handphonenya.

Melihat hal itu membuat Pak Taeha tersenyum seketika. Entah kenapa Kiara terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"Kamu ngitung aplikasi apa gimana?" Ujar Pak Taeha.

Kiara menolehkan kepalanya kemudian mengangkat kedua alisnya, seakan bertanya apa yang baru saja Pak Taeha katakan.

"Kamu dengerin musik?"

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang