Part 30

8.5K 297 0
                                    

~HAPPY READING~

Karena jam mengajar Pak Taeha dimulai pukul 9 nanti, jadi dia masih ada waktu 30 menit untuk bersantai di ruangannya. Tapi Pak Taeha tidak menggunakan waktu tersebut untuk bersantai sepenuhnya, karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan secepatnya.

Baru saja Pak Taeha membuka laptop, terdengar suara ketukan dari pintu ruangannya. Tidak lama setelah itu muncullah seorang laki-laki dengan membawa beberapa lembar kertas di tangannya.

"Selamat pagi, Pak Taeha" ucap Pak Andra.

"Pagi, Pak Andra"

"Saya boleh masuk?"

"Oh, silahkan"

Pak Taeha menyingkirkan laptop dari hadapannya, bersamaan dengan Pak Andra yang mulai masuk ke dalam ruangannya. Sebenarnya Pak Taeha masih merasa marah jika mengingat kejadian di kantin waktu itu. Tapi dia berusaha profesional untuk tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.

"Ada apa, pak?" Tanya Pak Taeha ketika Pak Andra sudah duduk tepat di depannya.

"Nggak papa, pak. Saya cuma lagi santai aja. Mangkanya ke sini. Pak Taeha nggak ngajar?"

"Nanti jam 9" jawab Pak Taeha sembari menatap arloji di tangannya.

"Pak Taeha, sebenarnya maksud saya ke sini itu saya mau cerita sesuatu sama bapak. Dan saya harap Pak Taeha bisa menjaga rahasia ini baik-baik karena hanya Pak Taeha yang tau masalah ini"

"Cerita apa, pak?"

"Jadi begini, pak. Kemaren itu saya habis nembak salah satu mahasiswi yang ada di sini" kata Pak Andra.

"S-siapa?" Tanya Pak Taeha ragu. Dia berharap semoga apa yang ada di fikirannya itu tidak benar.

"Kiara"

Pak Taeha seketika membulatkan matanya. Ternyata dugaannya itu memang benar. Kiara lah mahasiswi yang ditembak oleh Pak Andra. Andai saja Pak Andra tau jika laki-laki di depannya saat ini adalah suami sah dari perempuan yang dia cintai. Entah apa yang akan terjadi.

Perasaan bahagia yang sedari tadi bersarang di hati Pak Taeha tiba-tiba hilang dan berganti dengan rasa marah dan kecewa. Dia tidak pernah menduga jika Pak Andra dengan beraninya menyatakan cinta kepada istrinya itu. Ini semua memang bukan kesalahan dari Pak Andra. Pak Taeha juga tau itu. Tapi entah kenapa hatinya seakan merasa tidak terima mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Andra.

"Pak Taeha"

"Eh? Iya, pak?" Ujar Pak Taeha terkejut.

"Pak Taeha baik-baik aja, kan?"

"Iya, pak. Saya baik. Lalu bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"K-kiara nya bagaimana. Apakah dia menerima ungkapan cinta Pak Andra?" Tanya Pak Taeha penasaran.

Pak Andra menggelengkan kepalanya "Tidak. Dia tidak mau menerima cinta saya karena takut menyakiti hati seseorang" jawabnya.

Pak Taeha mengerutkan dahinya "Maksud Pak Andra?" Ujarnya.

"Saya tidak tau pasti apa maksud Kiara mengatakan hal itu. Tapi yang ada di fikiran saya ya dia berusaha untuk menjaga hati orang-orang yang suka sama saya"

Entah kenapa pemikiran Pak Taeha dengan Pak Andra kali ini sangat berbeda. Pak Taeha berfikir mungkin Kiara sedang menjaga perasaannya saat ini. Meskipun Pak Taeha tau jika Kiara belum mencintainya, tapi memikirkan hal itu membuat senyum Pak Taeha mengembang seketika.

"Tapi Kiara sempat mengatakan kalau selama ini dia juga diam-diam menyukai saya. Bahkan sejak dia masuk ke kampus ini 4 tahun yang lalu" kata Pak Andra.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang