Part 38

9.1K 313 23
                                    

Ini harusnya ada part flashback. Dan berhubung author nggak suka flashback, jadi kita langsung aja. Ngokheyy??

~HAPPY READING~

Semua orang sedang menunggu di luar ruangan karena Dokter Ghaida masih melakukan pemeriksaan terhadap Kak Rama. Ketiga orang di sana terlihat sangat bahagia karena Kak Rama kembali hidup. Tapi tidak dengan Kiara. Di satu sisi sebenarnya dia merasa senang karena bertemu dengan Kak Rama. Tapi di sisi lain dia juga khawatir jika Kak Rama masih menaruh rasa kepada dirinya sama seperti dulu. Meskipun kejadian itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, tapi Kiara tetap saja khawatir.

"Kiara"

Kiara menolehkan kepalanya kepada Pak Taeha yang duduk tidak jauh dari dirinya "K-kenapa?" Tanyanya.

"Kamu kenal sama Kak Rama?"

Kiara langsung terdiam. Dia bingung dengan jawaban apa yang harus diberikan kepada Pak Taeha. Kiara takut Pak Taeha marah jika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tapi dia juga tidak berani berbohong kepada suaminya itu, menjadikan dirinya seperti serba salah saat ini.

"I-itu"

Mama Karin mendekati Kiara kemudian duduk di sebelah menantunya itu "Kamu cerita aja, Ki. Nggak papa" katanya.

"Maaf, ma. Kiara mau bicara berdua sama Pak Taeha dulu, bisa?"

Mama Karin tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, membuat Kiara segera berdiri dan mengajak Pak Taeha menjauh dari Mama Karin serta Papa Surya.

"Kenapa? Kamu mau ngomong apa?" Tanya Pak Taeha.

"Saya mau cerita sesuatu tapi Pak Taeha janji jangan marah"

"Hm"

"S-sebenarnya saya sama Kak Rama udah saling kenal sejak saya SMA dulu. Saya pertama kali ketemu sama dia waktu sekolah saya mengadakan study tour ke sebuah pabrik tekstil. Kebetulan saat itu Kak Rama adalah moderator sekaligus pemilik pabrik yang saya kunjungi"

"Karena peserta study tour masih ada beberapa kegiatan lagi, jadi kami harus menginap di villa yang letaknya nggak jauh dari pabriknya Kak Rama. Dan saya baru tau kalo ternyata pemilik dari villa itu adalah Kak Rama"

"Awalnya kami biasa aja. Tapi semakin lama saya merasa kalo Kak Rama itu memperlakukan saya sedikit berbeda dengan yang lain. Dia sering memberikan perhatian kecil ke saya. Bahkan, Kak Rama meminta nomor handphone saya dan kami sering ketemuan kalo saya lagi free. Kak Rama juga nggak ngebolehin saya manggil dia pak karena katanya dia masih muda dan belum cocok dipanggil bapak"

"Sejak saat itu kami berdua jadi semakin dekat. Bahkan, Kak Rama pernah datang ke sekolah dengan alasan mau mempresentasikan sesuatu. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah dia mau ketemu sama saya" ujar Kiara sambil tertawa.

"Hingga suatu hari, ada satu kejadian yang membuat hubungan kami sedikit merenggang. Kak Rama sudah menjelaskan kalo semuanya cuma salah faham, tapi saya tetep nggak percaya. Dan sejak saat itu saya sama Kak Rama udah nggak pernah berhubungan lagi karena saya juga udah lulus SMA dan harus pindah ke sini. Nggak taunya hari ini malah dipertemukan lagi sama dia"

Pak Taeha hanya diam dengan tatapan lurus ke depan. Apakah Kiara adalah orang yang selalu di ceritakan oleh Kak Rama? Dan apakah dia juga orang yang selalu Kak Rama cari selama ini? Jika memang benar, entah apa yang akan terjadi jika Kak Rama sudah sadar dan melihat Kiara berada di depannya nanti.

Tanpa mereka ketahui, di belakang sana sudah ada Mama Karin yang mendengarkan percakapan mereka sedari tadi. Mama Karin bukan bermaksud untuk menguping. Hanya saja dia dari kamar mandi dan tidak sengaja mendengarkan perbincangan mereka.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang