Hadiah buat yang jawabannya bener. Aku kasih double update ❤️❤️
~HAPPY READING~
"Ekhem.."
Dua orang yang sedang berdebat itupun seketika menolehkan kepalanya setelah mendengar suara deheman dari seseorang. Dan alangkah terkejutnya Kiara ketika melihat sosok Pak Andra sudah berdiri di belakangnya saat ini. Kiara mencoba untuk melepaskan tangannya dari genggaman Pak Taeha, dan syukurlah suaminya itu bisa diajak bekerja sama sekarang.
"P-pak Andra" ujar Kiara.
Pak Andra menatap dua orang di depannya bergantian "Ngapain pada berdiri di sini?" Tanyanya.
"I-itu. Tadi saya mau masuk tapi nggak sengaja lihat Pak Taeha lewat. Jadi ya ngobrol sebentar" jawab Kiara gugup.
Pak Andra menganggukkan kepalanya. Ia berpura-pura untuk percaya dengan apa yang diucapkan oleh Kiara. Tapi sebenarnya Pak Andra yakin jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh mahasiswinya itu.
"Saya permisi dulu. Pak Andra, mari" ucap Pak Taeha sembari menatap Pak Andra.
Pak Andra menganggukkan kepalanya "Mari, pak" jawabnya.
Kiara menatap punggung Pak Taeha hingga laki-laki itu masuk ke dalam kelas yang berada di ujung koridor. Namun tidak lama kemudian, Kiara dikejutkan dengan suara berat milik Pak Andra yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam telinganya.
"Kiara"
"Iya, pak?"
"Mau berdiri di sini aja apa masuk?" Tanya Pak Andra.
"Masuk, pak" jawab Kiara sembari tersenyum hambar.
Pak Andra pun mengikuti Kiara masuk ke dalam kelas dan memulai proses belajar mengajar hari ini.
1 jam kemudian, waktu pelajaran Pak Andra sudah berakhir. Kini saatnya penghuni kelas untuk kembali ke rumah masing-masing karena hari ini mata kuliah hanya satu kali saja. Ketika semua orang sudah meninggalkan ruang kelas, tiba-tiba saja Pak Andra kembali masuk dan menghampiri Kiara juga Dira yang masih berada di dalam sana. Mereka berdua masih belum sadar karena terlalu asik berbincang-bincang.
"Kiara"
Kiara dan Dira langsung menolehkan kepalanya. Seketika mereka terkejut karena melihat Pak Andra yang sudah berdiri menjulang di depan sana.
"Iya, pak?" Ujar Kiara.
"Bisa ikut saya sekarang? Ada yang mau saya bicarakan sama kamu"
Dua perempuan itu pun seketika saling melempar pandangan. Mereka sepertinya tau apa yang akan dibicarakan oleh Pak Andra setelah ini.
"Bagaimana, Kiara?" Tanya Pak Andra.
"I-iya, pak. Sebentar" jawab Kiara sembari melirik ke arah Dira.
Dira yang mengerti maksud Kiara hanya menganggukkan kepalanya pelan. Dia berharap sahabatnya itu bisa mengambil keputusan yang terbaik nantinya.
Kiara mulai mengemasi barang-barangnya, kemudian dia mengikuti Pak Andra keluar dari kelas. Di koridor, semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua. Orang-orang merasa curiga jika isu yang beredar tentang kedekatan Kiara dengan Pak Andra itu memang benar adanya. Satu persatu bukti pun mulai bermunculan. Tadi pagi mereka berangkat bersama, dan sekarang mereka juga jalan bedua. Bahkan, kemarin juga ada yang memergoki mereka sedang berduaan di area kantin belakang.
Pak Andra mengajak Kiara menuju taman kecil yang berada di sebelah laboratorium fisika. Sudah sepuluh menit sejak mereka duduk di sana, tapi keadaan masih tetap hening hingga sekarang. Mereka berdua belum ada yang membuka suara sedikitpun. Sampai tidak lama kemudian, terlihat Pak Andra yang mulai membuka suaranya untuk memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...