Part 28

7.8K 283 4
                                    

~HAPPY READING~

Rencana awal dimana Mama Karin dan Papa Surya yang akan mengantar Pak Taeha untuk pindah rumah harus batal karena tiba-tiba perusahaan milik Papa Surya yang berada di luar kota mengalami sedikit masalah. Papa Surya juga mengajak Mama Karin untuk ikut karena kemungkinan dirinya akan lumayan lama berada di sana. Ada sedikit kekecewaan dalam hati Pak Taeha. Tapi dia mencoba untuk memahami kondisi papanya itu.

Pak Taeha dan Kiara saat ini sudah siap dengan barang-barang yang akan ia bawa untuk pindah ke rumah barunya. Semua barang sudah di masukkan ke dalam mobil, dan sekarang saatnya mereka untuk berpamitan.

"Ma, pa, Taeha sama Kiara mau pamit dulu" ujar Pak Taeha.

"Iya, hati-hati. Maaf ya, mama sama papa nggak bisa nganter kalian" kata Mama Karin.

"Nggak papa, ma"

"Nanti kalo kami udah pulang, kami janji langsung ke rumah kalian"

"Iya, ma. Taeha sama Kiara juga minta maaf soalnya nggak bisa nganter kalian ke bandara" ucap Pak Taeha.

"Nggak papa. Mama sama papa bisa berangkat sendiri, kok"

"Yaudah. Kalo gitu kami mau berangkat sekarang. Keburu malem"

"Iya. Habis ini mama sama papa juga langsung ke bandara"

Pak Taeha mencium tangan kedua orang tuanya "Taeha pergi dulu. Assalamu'alaikum" ucapnya.

"Wa'alaikumsalam"

Sekarang giliran Kiara. Gadis itu juga mencium tangan mertuanya "Kiara juga pamit ya, ma. Maafin Kiara kalo selama disini Kiara ngeropotin mama sama papa" ujarnya.

"Ngerepotin apa sih, sayang. Mama sama papa malah seneng karena rumahnya jadi makin rame kalo ada kamu" jawab Mama Karin.

"Iya, Ki. Nggak usah ngomong gitu. Papa juga seneng kalo kamu disini mama kamu jadi ada temennya waktu papa tinggal kerja" sahut Papa Surya.

"Udah, sana berangkat. Udah ditunggu Taeha itu di depan" ujar Mama Karin sembari mengusap bahu Kiara.

Kiara tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya "Iya, ma. Kiara berangkat dulu. Assalamu'alaikum" ucapnya sebelum keluar untuk menyusul Pak Taeha.

"Wa'alaikumsalam"

Ketika Kiara sampai di luar, dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Pak Taeha. Dia mencoba mencari ke garasi, tapi di sana hanya ada mobil Papa Surya dan Pak Taeha saja. Kiara mengintip ke dalam mobil Pak Taeha, namun sia-sia saja karena dia tidak bisa melihat apapun di dalam sana.

Waktu Kiara melangkahkan kakinya untuk kembali masuk ke dalam rumah, tiba-tiba dia mendengar suara klakson mobil yang begitu nyaring di telinganya. Kiara pun menolehkan kepalanya, dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat kaca mobil milik Pak Taeha sudah terbuka. Sejenak Kiara merasa terpesona melihat penampilan Pak Taeha dengan kacamata hitam yang bertengger manis di atas hidung mancungnya. Tapi tidak lama kemudian Kiara segera menggelengkan kepalanya dan mulai menghampiri mobil suaminya itu.

Setelah masuk ke dalam mobil dan pintu mobil juga sudah tertutup, Kiara langsung menatap Pak Taeha tajam.

"Ngapain kamu lihatin saya kaya gitu?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan.

"Kenapa bapak nggak ngomong kalo dari tadi ada di dalam mobil?!" Ketus Kiara.

"Kamu nggak tanya"

"Ya gimana mau tanya, orang wujudnya Pak Taeha aja saya nggak tau ada di mana"

Pak Taeha tidak menanggapi ucapan Kiara. Dia lebih memilih untuk melajukan mobilnya supaya mereka berdua bisa cepat sampai di rumah nanti.

1 jam kemudian, mobil Pak Taeha berhenti di depan rumah mewah dengan desain yang sangat modern dan juga kekinian. Rumah bercat putih itu memiliki 2 lantai serta sebuah taman kecil yang ada di depannya. Saking fokusnya dengan rumah yang ada di depannya saat ini, Kiara sampai tidak sadar jika Pak Taeha sudah tidak lagi berada di sampingnya.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang