~HAPPY READING~
"AAAAAAA PAK TAEHA"
Kiara bangun dengan nafasnya yang memburu. Gadis itu menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan seseorang. Tapi sepertinya orang yang ia cari tidak ada di sana. Dengan terburu-buru Kiara berjalan keluar dari ruang kerja Pak Taeha untuk mencari keberadaan suaminya itu.
Baru saja membuka pintu, Kiara dikejutkan dengan kehadiran seorang laki-laki tinggi dan tampan rupawan yang berdiri tegak di depannya. Sesaat Kiara terdiam karena mengagumi ketampanan pria itu. Tapi tidak lama setelah itu Kiara langsung tersadar karena suara seseorang.
"Bu Kiara" ujar Pak Zhio.
"Eh. Iya, Pak?"
"Panggil Zhio aja, Bu. Nggak usah pake Pak" jawab Pak Zhio sembari tersenyum sehingga menampakkan lesung pipi yang menambah ketampanannya.
"Ganteng banget ya tuhan"
Pak Zhio melambaikan tangannya di depan wajah Kiara "Bu Kiara" panggilnya.
"Eh? Eumm saya boleh panggil Pak Zhio aja nggak, Pak? Soalnya saya lihat-lihat Pak Zhio ini lebih tua dari saya"
"Jangan, Bu. Saya nggak enak sama Pak Taeha nanti"
Mendengar nama Pak Taeha disebut membuat Kiara tersadar jika tujuannya keluar tadi untuk mencari suaminya itu. Lagi-lagi Kiara menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Pak Taeha. Tapi laki-laki itu tetap saja tidak nampak batang hidungnya.
"Bu Kiara nyari apa?" Tanya Pak Zhio karena melihat tingkah aneh Kiara.
"Pak Zhio lihat Pak Taeha, nggak?"
"Pak Taeha masih ngobrol sama klien sebentar, Bu. Mungkin habis ini selesai"
Kiara memejamkan matanya sembari menghela nafasnya pelan. Dia lega karena setidaknya Pak Taeha berada di sini.
"Pak Zhio nggak rapat juga? Kan bapak asistennya Pak Taeha"
"Rapatnya baru aja selesai, Bu. Ini saya mau ngembaliin berkasnya Pak Taeha" jawab Pak Zhio sembari menunjukkan beberapa tumpukan kertas yang ia bawa.
"Pak Zhio panggil saya Kiara aja, Pak. Saya belum ibu-ibu, jadi Pak Zhio jangan manggil saya Bu"
"Tapi kan Bu Kiara istrinya bos saya. Jadi ya wajar dong, Bu "
"Saya serasa tua kalo Pak Zhio manggil saya Bu"
"Yaudah kalo gitu-"
"Ekhem"
Dua orang itu seketika menolehkan kepalanya ke samping. Di sana terlihat Pak Taeha yang berdiri sembari menyandarkan tubuhnya pada tembok. Laki-laki itu menatap Kiara juga Pak Zhio tajam. Pak Zhio yang ditatap seperti itu hanya bisa tersenyum kepada Pak Taeha. Kemudian dia pamit untuk kembali ke ruangannya setelah meletakkan berkas Pak Taeha di dalam.
"Masuk!" Ujar Pak Taeha sembari menatap Kiara datar.
Kiara menatap Pak Taeha tajam. Bayangan tentang mimpinya kembali menghantui gadis itu. Bahkan, baju yang Pak Taeha kenakan saat ini sama persis dengan yang ada di mimpinya.
"Ngapain kamu lihatin aku kaya gitu?"
Kiara tidak menghiraukan pertanyaan Pak Taeha. Dia tetap memandang Pak Taeha seperti orang yang punya dendam.
Tanpa menunggu lama, Pak Taeha langsung menarik tangan Kiara dan membawa gadis itu masuk ke dalam ruangannya. Pak Taeha menyandarkan tubuh Kiara pada pintu sembari mengunci tubuh istrinya itu. Kiara yang di tatap sedekat itu hanya bisa diam sembari mengalihkan pandanganya dari mata Pak Taeha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...