Part 5

10.4K 413 3
                                    

~HAPPY READING~

07.15

Kiara sedang terburu-buru karena pagi ini dia terlambat bangun. Itu semua karena tadi malam dia maraton drakor. Sebenarnya sudah dari tadi Bunda Hanum membangunkan anaknya itu. Hanya saja Kiara yang tidurnya seperti kebo.

"Sarapan dulu, Ki" ujar Bunda Hanum kepada Kiara yang sedang mengenakan sepatunya.

"Nanti aja, bun. Kiara udah telat banget ini"

Kiara bangkit, kemudian menghampiri Bunda Hanum untuk berpamitan "Kiara berangkat dulu ya, bun. Assalamu'alaikum" ucapnya sembari mencium tangan Bunda Hanum.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati"

Kiara mengacungkan jempolnya kemudian berlari ke arah garasi untuk mengambil mobil. Sedangkan Bunda Hanum, dia teringat dengan kotak makan milik Pak Taeha yang di bawa Kiara kemarin. Bunda Hanum segera berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak makan itu supaya Kiara bisa membawa serta mengembalikannya kepada Pak Taeha. Tapi setelah Bunda Hanum sampai di teras rumahnya, ternyata mobil Kiara sudah tidak ada di garasi.

"Cepet banget berangkatnya" gumam Bunda Hanum.
..........

Kiara sudah sampai di parkiran kampus. Dia melirik ke arah jam tangan hitam miliknya. Ternyata sudah pukul 08.15, yang artinya dia sudah terlambat 15 menit. Tanpa menunggu lama, Kiara langsung keluar dari mobilnya. Dia sedikit lega karena pagi ini jamnya Bu Vina. Dosen yang satu ini berbeda dengan yang lain. Dia murah senyum dan tidak pernah marah.

"Untung aja sekarang jamnya Bu Vina. Gimana kalo jamnya pak teh sisri. Pasti habis gue sama dia" gumam Kiara sambil berjalan menyusuri koridor kampus.

Tidak lama kemudian, dia sudah sampai di depan ruang kelasnya. Dia berhenti sebentar untuk memeriksa apakah Bu Vina sudah di dalam atau belum. Bu Vina memang tidak pernah marah. Hanya saja Kiara sedikit tidak enak jika terus-terusan terlambat di jam dosennya itu.

"Kok sepi, ya. Apa Bu Vina nggak masuk?" Gumam Kiara.

"Ngapain kamu berdiri di sini?"

Kiara langsung tersentak kaget setelah mendengar suara berat seseorang. Dia menolehkan kepalanya ke belakang, dan ternyata di belakangnya saat ini sudah ada dosen menyebalkan yang paling dia hindari.

"Eh. Bapak. Bapak ngapain berdiri di sini?" Tanya Kiara dengan senyum tanpa dosanya.

"Harusnya saya yang tanya sama kamu. Ngapain kamu ngintip-ngintip gitu? Mau maling?"

"Enak aja bapak kalo ngomong" jawab Kiara ketus.

Pak Taeha menatap Kiara datar "Udah jam berapa sekarang?" Tanyanya.

Kiara melirik jam tangannya "Jam 08.15, pak" jawab Kiara.

"Itu berarti?"

"Saya telat"

"Nanti jam pelajaran selesai, langsung ke ruangan saya"

"Lah, ngapain? Sekarang kan bukan jamnya bapak. Jadi kalopun saya telat juga bukan urusan bapak"

Pak Taeha hanya menatap Kiara datar. Kemudian dia berjalan melewati mahasiswinya itu dan masuk ke dalam kelas. Sedangkan Kiara, dia langsung melebarkan matanya karena terkejut. Tadi waktu Kiara melihat di jadwal, sekarang adalah jam Bu Vina. Tapi kenapa malah Pak Taeha yang masuk ke dalam kelasnya.

"Ini gue yang salah jadwal apa Pak Taeha yang salah kelas, sih?"

Kiara menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Kemudian dia menatap Pak Taeha. Ternyata dosennya itu sedang sibuk dengan laptop di hadapannya.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang