Part 33

7.5K 272 4
                                    

~HAPPY READING~

"Kamu suka sama Pak Andra, kan?" Tanya Pak Taeha tiba-tiba.

Kiara hanya diam. Mulutnya seakan terkunci rapat sehingga sangat sulit untuk menjawab pertanyaan dari suaminya itu.

"E-enggak"

Pak Taeha yang awalnya menatap lurus ke depan seketika menolehkan kepalanya menghadap Kiara "Nggak usah bohong. Saya sudah tau semuanya. Saya juga tau kalo Pak Andra sempat nembak kamu kemaren" ujarnya.

Kiara seketika melebarkan matanya. Suaminya itu tau dari mana jika Pak Andra pernah menyatakan cinta kepada dirinya? Apakah Pak Andra yang sudah memberitahunya?

"Kenapa kamu nggak bilang dari dulu?" Tanya Pak Taeha.

"B-bilang apa?" Tanya Kiara gugup.

"Kamu suka sama Pak Andra"

"Terus kenapa kalo saya suka sama Pak Andra?! Ada masalah sama bapak?!"

Pak Taeha menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa. Kemudian dia menumpukan satu kaki di atas kakinya yang lain.

"Enggak. Saya nggak masalah kamu suka sama siapapun. Saya bukan seperti suami di luaran sana yang marah-marah terus ngelabrak selingkuhan istrinya dan berakhir dengan ribut-ribut nggak jelas. Saya masih punya pekerjaan yang lebih penting daripada itu semua"

Kiara menatap Pak Taeha dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Kiara merasa suaminya itu sangat berbeda dengan yang lain. Padahal alasan Kiara tidak memberi tahu Pak Taeha adalah karena dirinya merasa tidak enak dengan suaminya itu. Tapi ternyata Kiara salah besar. Yang sebenarnya terjadi adalah Pak Taeha dengan sukarela membiarkan Kiara jatuh cinta kepada laki-laki lain.

"Kalo misal saya suka sama perempuan lain, kamu nginzinin nggak?" Tanya Pak Taeha.

Entah kenapa, mendengar ucapan Pak Taeha membuat hati Kiara tiba-tiba berdenyut sakit. Kiara tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Kiara menjadi ragu dengan dirinya sendiri. Apakah dirinya sudah jatuh hati dengan Pak Taeha?

"Jawab, Ki"

Kiara memejamkan matanya sebentar, kemudian mendongakkan kepalanya menghadap Pak Taeha "Kalo misal saya nggak ngasih izin, apa Pak Taeha mau berhenti mencintai perempuan itu?" Tanyanya.

"Maybe. Tapi kalo hati saya tetap memilih dia, ya... Entahlah" jawab Pak Taeha sembari menaikkan kedua bahunya.

"Kalo kaya gitu, ngapain masih tanya sama saya?"

"Sebagai suami, saya harus terbuka sama kamu. Saya tidak mau menyembunyikan apapun dari istri saya. Meskipun kita masih belum saling mencintai, tapi saya mau rumah tangga kita berjalan seperti selayaknya"

Kiara tersenyum miris "Yaudah. Kalo memang itu pilihan Pak Taeha dan mungkin bisa bikin Pak Taeha bahagia, ya saya nggak bisa ngelarang" ujarnya.

"Kamu tenang saja. Saya nggak akan ngusik hubungan kamu sama Pak Andra. Dan saya minta supaya kamu juga jangan mengusik hubungan saya dengan perempuan yang saya pilih"

"Andai Pak Taeha tau. Saya nggak ada hubungan apapun sama Pak Andra. Saya menolak Pak Andra itu demi bapak. Tapi sekarang, bapak malah terang-terangan ngomong lebih milih perempuan lain daripada saya" batin Kiara.

"Kiara"

Kiara seketika tersadar dari lamunannya saat suara Pak Taeha tiba-tiba masuk ke dalam telinganya.

"Hm?"

"Kenapa diam? Kamu ada masalah sama omongan saya?"

"E-enggak. Saya cuma lagi mikirin proposal saya yang ketinggalan di kelas" jawab Kiara sembari tersenyum.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang