~HAPPY READING~
Sekarang sudah pukul 10 malam. Tapi Pak Taeha masih belum terlihat batang hidungnya hingga saat ini. Kiara sudah mencoba menanyakan dimana keberadaan suaminya itu, dan Pak Taeha mengatakan jika dirinya berada di restoran. Meskipun Kiara masih belum mencintai Pak Taeha, tapi entah kenapa hatinya merasa sangat cemas jika Pak Taeha tidak ada di dekatnya.
Sedari tadi Kiara hanya mondar-mandir di depan jendela kamar sembari menatap ke bawah untuk menunggu kedatangan sang suami. Sebenarnya Pak Taeha sudah menyuruh Kiara untuk tidur terlebih dahulu. Tapi Kiara menolak karena hatinya terus saja merasa tidak tenang.
Akhirnya setelah setengah jam kemudian, terlihat mobil milik Pak Taeha yang berhenti di bawah sana. Setelah itu Pak Taeha keluar dari mobil untuk membuka pagar rumahnya. Sekarang Kiara baru bisa bernafas lega karena mengetahui bahwa suaminya itu sampai di rumah dengan selamat.
Setelah memastikan Pak Taeha sudah masuk ke dalam rumah, Kiara segera berpindah ke tempat tidur dan berpura-pura memejamkan matanya. Karena jika tidak, Pak Taeha pasti akan terus mengomel hingga pagi tiba.
Baru saja matanya terpejam, terdengar suara pintu yang dibuka, dan Kiara yakin sekali jika itu adalah Pak Taeha. Kiara membuka matanya sedikit, ternyata suaminya itu sedang berdiri di depan almari sembari melepas jam tangan yang sedari tadi ia kenakan.
"Kalo mau melek melek aja. Nggak usah pake ngintip-ngintip gitu" ujar Pak Taeha tanpa menatap Kiara.
Kiara langsung melebarkan matanya. Tapi tidak lama kemudian dia kembali memejamkan matanya karena Pak Taeha yang tiba-tiba menatap kearahnya.
Pak Taeha sebenarnya tau bahwa Kiara belum tidur. Tapi Pak Taeha sengaja mendiaminya karena yakin jika Kiara tidak akan tahan dengan dramanya itu.
Pak Taeha berjalan menghampiri Kiara. Setelah itu dia berhenti di sebelah tempat tidur. Atau lebih tepatnya di belakang tubuh Kiara. Pak Taeha ingin tau seberapa lama Kiara bisa membohonginya.
Dan tidak lama kemudian, Kiara terlihat kembali membuka sebelah matanya. Tapi dia langsung bingung karena tidak mendapati suaminya di sana. Kiara pun menolehkan kepalanya, dan matanya seketika membulat sempurna setelah melihat Pak Taeha ternyata berdiri di belakangnya.
"P-pak Taeha kok berdiri di sini?" Ujar Kiara.
"Kenapa belum tidur?"
"Anu-"
"Anu apa? Ngapain pake pura-pura tidur kaya gitu?" Tanya Pak Taeha datar.
"Saya nggak pura-pura. Saya tadi udah tidur tapi kebangunan karena denger Pak Taeha buka pintu"
"Terus siapa yang lihatin saya di jendela kalo bukan kamu?" Ujar Pak Taeha sembari menekuk lengannya di depan dada.
Kiara yang awalnya menunduk langsung saja mendongakkan kepalanya. Apakah tadi Pak Taeha melihat dirinya dari bawah? Tapi seingat Kiara, suaminya itu langsung masuk setelah mengunci pagar tadi.
"Pak Taeha tadi lihatin saya?"
Pak Taeha tidak menjawab pertanyaan Kiara. Dia menatap istrinya itu datar kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Pak Taeha mau ngapain? Mau mandi?"
Pak Taeha menolehkan kepalanya "Mau jogging" jawabnya datar.
Kurang lebih 15 menit kemudian, Pak Taeha terlihat keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih segar. Rambutnya juga basah, khas orang selesai mandi. Kiara yang sedang duduk manis di tempat tidur langsung menolehkan kepalanya karena mendengar pintu kamar mandi terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...