Part 49

7.1K 210 40
                                    

~HAPPY READING~

Tepat di depan penjual gorengan yang bersebelahan dengan Universitas Dewantara, terlihat sebuah mobil putih berhenti di sana. Bukan hanya saat ini, tempat itu seperti sudah langganan untuk tempat parkir sementara sebelum si pemilik mobil masuk ke dalam kampus.

Siapakah pemilik mobil itu? Ya, Pak Taeha. Setiap hari dia berhenti di sana karena permintaan dari Kiara. Gadis itu selalu turun di sana dengan alasan dia tidak mau teman-temannya tau jika dirinya adalah istri dari Pak Taeha.

Sedari tadi Pak Taeha sudah membujuk Kiara supaya mereka masuk ke kampus bersama, akan tetapi Kiara terus saja menolak. Pak Taeha merasa tidak tega melihat Kiara kesakitan. Jangankan untuk berjalan ke dalam kampus, berjalan ke kamar mandi saja Kiara membutuhkan bantuan dari Pak Taeha.

"Masih sakit nggak kalo buat jalan?" Tanya Pak Taeha.

"Jangankan jalan, buat gerak aja sakit"

"Yaudah. Sekarang gimana? Mau pulang apa aku anter sampe dalem?"

"Nggak tau"

"Kalo ngasih jawaban itu yang jelas. Jangan nggak tau nggak tau"

"Ini semua juga gara-gara kamu. Aku udah nyuruh berhenti tetep aja ngeyel" ketus Kiara.

"Ngeyel gimana? Kamu aku tawarin juga ngangguk ngangguk"

Kiara seketika membelalakkan matanya "Mana ada?" Ujarnya tidak terima.

"Udah ya, Ki. Ini masih pagi. Aku nggak mau debat dulu. Badan aku pegel semua" ucap Pak Taeha.

"Yaudah kalo gitu ayo pulang"

Pak Taeha menolehkan kepalanya "Pulang? Pulang kata kamu? Enggak, ya. Nanti kamu jadwalnya presentasi sama aku. Nggak ada pulang pulang" kata Pak Taeha.

"Tadi nawarin pulang. Giliran minta pulang beneran malah diomelin" gerutu Kiara yang masih bisa terdengar oleh telinga Pak Taeha.

"Tadi aku lupa kalo hari ini kelas kamu ada presentasi. Untung aja aku inget"

Pak Taeha mulai menyalakan mobilnya. Baru saja dia menjalankan mobilnya tiba-tiba suara Kiara memecahkan keheningan yang ada di dalam mobil itu.

"Kita mau kemana?" Tanya Kiara.

"Ya masuk. Mau kemana lagi"

"Masuk? Maksud kamu kita masuk kampus bareng?"

"Hm"

"Satu mobil?"

"Hm"

"Enggak, ya. Aku nggak mau jadi korban bullyan fans alay kamu. Mending sekarang kamu berhenti di sini biar aku turun dan jalan ke dalem sendiri"

Pak Taeha terlihat sama sekali tidak mengindahkan ucapan Kiara. Dia tetap menjalankan mobilnya hingga hampir sampai di depan gedung kampus.

Kiara mengedarkan pandangannya ke sekeliling gedung kampus. Di sana terlihat banyak sekali mahasiswa dan juga dosen yang baru saja datang. Dan karena ini masih pagi, jadi ada beberapa dari mereka yang masih berbincang-bincang di cafe yang berada di seberang kampus.

"Ayo dong, Pak Taeha. Jangan-"

"Diam, Ki! Jangan berisik!"

"Makanya turunin aku disini biar aku nggak berisik"

Pak Taeha menatap Kiara tajam "Kamu diam atau kita turun berdua disini?" Ancamnya.

Kiara seketika membelalakkan matanya. Apa jadinya jika dirinya juga Pak Taeha turun berdua di tengah keramaian seperti ini. Kiara yakin sekali pasti fans Pak Taeha akan mengerubungi mereka berdua dan berakhir dengan Kiara yang menjadi bahan gosip di kampus ini.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang