~HAPPY READING~
Kiara benar-benar menyetujui permintaan Pak Andra untuk berjalan-jalan bersamanya sore ini. Tadi sebelum Kiara berangkat Pak Taeha sudah pergi terlebih dahulu. Jadi dia tidak tau jika Kiara saat ini sedang keluar bersama Pak Andra.
Bukannya Kiara tidak mau meminta izin. Hanya saja tadi Pak Taeha terlihat sangat terburu-buru, menjadikan Kiara sedikit enggan berbicara dengan suaminya itu.
Kiara dan Pak Andra sudah berada di sebuah mall yang terlihat sangat ramai karena kebetulan sekarang adalah malam Minggu, malam dimana banyak sekali pasangan muda-mudi yang sedang berjalan-jalan menikmati waktu. Kiara mengenakan celana berwarna putih tulang serta baju lengan panjang berwarna hijau mint. Entah kebetulan atau bagaimana, Pak Andra juga mengenakan hoodie yang senada dengan baju Kiara, menjadikan mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.
Pak Andra mengajak Kiara untuk ke restoran terlebih dahulu karena sedari pagi dia belum makan. Mau tidak mau Kiara menyetujui permintaan dosennya itu, meskipun nantinya dia tidak akan makan di sana.
Pak Andra mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan yang ada di restoran itu. Dan tidak lama kemudian, datanglah seorang perempuan yang sepertinya adalah pelayan di sana.
"Ada yang bisa dibantu, kak?" Tanya pelayan itu.
"Saya mau pesan beef steak satu sama jus jeruk satu. Kamu pesan apa, Ki?" Tanya Pak Andra tanpa mengalihkan pandangannya dari buku resep yang ada di atas meja.
"Nggak usah, pak. Saya masih kenyang"
Pak Andra mendongakkan kepalanya kemudian menatap Kiara yang juga sedang menatapnya "Yaudah. Minum aja, ya? Mau minum apa?" Tanyanya lagi.
"Jus jeruk aja satu, mbak"
"Baik. Mohon ditunggu. Sebentar lagi akan kami siapkan pesanannya. Saya permisi dulu" ujar pelayan itu.
Pak Andra tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.
Pak Andra mengalihkan pandangannya ke arah Kiara yang sedang diam melamun dengan tatapan lurus ke depan. Pak Andra tau apa yang ada di fikiran Kiara saat ini. Perempuan itu pasti memikirkan Pak Taeha yang sekarang juga sedang pergi keluar bersama dengan perempuan lain. Kenapa Pak Andra bisa tau? Karena tadi Kiara yang memberi tahunya.
"Kiara"
Kiara mengerjapkan matanya kemudian menatap ke arah Pak Andra "Kenapa, pak?" Tanyanya.
"Kenapa ngelamun?"
"Nggak papa"
"Saya tau. Pasti kamu lagi mikirin Pak Taeha. Iya, kan?"
Kiara hanya diam. Apa yang dikatakan oleh Pak Andra memang benar. Entah kenapa otaknya seperti tidak bisa diajak untuk bekerja sama sekarang. Padahal Kiara ingin melupakan Pak Taeha sejenak supaya bisa menikmati waktu dengan Pak Andra. Tapi bukannya lupa, bayangan Pak Taeha malah memenuhi seluruh ruang yang ada di otaknya.
Kiara menolehkan kepalanya ke samping, berniat untuk melihat-lihat interior mewah yang ada di restoran itu. Tapi bukan hal indah yang dia dapat, melainkan pemandangan Pak Taeha yang sedang duduk berdua bersama seorang perempuan yang juga duduk membelakanginya. Kiara menyipitkan matanya, berharap yang ada di depannya sekarang bukanlah Pak Taeha. Tapi hal itu malah memperjelas wajah Pak Taeha yang saat ini sedang tertawa bahagia.
Entah bagaimana ceritanya mereka berdua bisa berada di restoran yang sama. Kiara baru ingat akan pesan yang masuk ke handphone Pak Taeha tadi pagi. Di sana terlihat Bu Tiara mengajak Pak Taeha bertemu di salah satu restoran. Apakah perempuan yang membelakanginya itu adalah Bu Tiara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...