Part 48

11.2K 338 54
                                    

~HAPPY READING~

"Gue...... Dijodohin sama Pak Andra" ucap Dira cepat.

"WHAT?!!"

Seketika hampir seluruh pasang mata yang ada di sekitar Dira dan Kiara menoleh ke arah mereka karena suara teriakan yang keluar dari mulut Kiara. Dira sendiri hanya bisa tersenyum kikuk kepada beberapa orang yang sedang menatap ke arahnya. Dalam hati Dira sebenarnya ingin mengutuk sahabatnya yang satu ini.

"Bukan temen gue" ujar Dira sembari membuang pandangannya supaya tidak menatap Kiara.

"Lo serius dijodohin sama Pak Andra, Dir?"

"Menurut lo gue ngarang cerita, gitu?" Tanya Dira sewot.

"Y-ya bukan gitu. Tapi tunggu dulu. Ini yang lo maksud Pak Andra penjual cireng di depan kampus itu, kan?"

"Enak aja mulut lo kalo ngomong. Pak Andra dosen kesayangan lo yang gue maksud. Gila kali gue mau dijodohin sama Pak Andra kang cireng"

"T-tapi gimana ceritanya lo bisa dijodohin sama my crush. Lo nggak mikir gimana perasaan gue nantinya, Dir?" Tanya Kiara mendramatisir.

"Gila ini anak emang. Inget, Ki. Laki lo nunggu di rumah. Jadi nggak usah my crush my crush segala. Demen banget cari masalah"

"Gue becanda elah. Ya meskipun di hati gue yang paling mungil masih mengagumi calon suami orang yang satu itu, tapi gue juga masih inget sama Pak Taeha. Ya kali gue lupa sama suami gue yang paling handsome"

"Calon suami gue lebih tepatnya"

"Terserah lo. Buruan cerita! Gue penasaran" ucap Kiara sembari menyamankan posisi duduknya.

"Ini gue harus cerita dari mananya? Gue bingung"

"Lo cerita dari zaman purba juga boleh. Terserah lo. Yang penting gue mau cerita lengkapnya tanpa terlewatkan sedikitpun"

"Jadi gini, Ki. Mama gue sama adeknya mama Pak Andra tuh sahabatan. Namanya kalo nggak salah Tante Karisma-"

"Gila. Itu orang apa honda"

"Diem dulu, ege"

"Iya iya maaf. Lanjut"

"Nah, kemaren tuh ada acara di rumah Tante Risma. Dan kebetulan mama ngajak gue buat ikut ke sana karena kata mama anak temen-temennya pada ikut semua. Lah gue sebagai anak yang berbakti langsung ngeiyain dong apa yang diomongin sama orang tua" ujar Dira yang langsung mendapat tatapan aneh dari Kiara.

Sepertinya Kiara tidak terima jika Dira mendapat gelar anak berbakti.

"Nggak lama setelah gue sama mama masuk, tiba-tiba ada ibu-ibu yang nyamperin kita. Ya gue biasa aja, dong. Gue ngiranya itu temen mama juga. Tapi ternyata gue salah. Itu emaknya Pak Andra, gila"

"Dari mana lo tau kalo dia mamanya Pak Andra?"

"Orang Pak Andra tiba-tiba dateng terus manggil dia mama"

"Terus gimana ceritanya lo sama dia bisa dijodohin?"

"Nah, itu. Waktu gue mau pulang, tiba-tiba emaknya Pak Andra manggil gue sama mama buat ke ruang tengah yang kondisinya aman damai karena acaranya di ruang tamu Tante Risma. Disitu gue masih belum curiga karena gue ngira ada urusan penting antara mama gue sama mamanya Pak Andra. Tapi ternyata yang mereka omongin adalah hal yang nggak pernah ada di pikiran gue selama ini. Gue dijodohin sama Pak Andra"

"Terus Pak Andra gimana? Dia mau dijodohin sama lo?"

"Menurut lo, gimana?"

"Kalo menurut gue, sih. Pak Andra nggak bakal mau sama cewe pecicilan kaya lo. Pasti nolak sih kalo kata gue" jawab Kiara yang terlihat mantap dengan ucapannya.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang