Part 31

7.9K 259 5
                                    

~HAPPY READING~

Seperti biasa, hari ini Kiara bangun pagi-pagi sekali karena dia harus memasak sarapan untuk Pak Taeha. Semalam gadis itu meminta resep semur daging kepada Bunda Hanum, dan dia akan mengeksekusinya pagi ini. Kiara sebenarnya sedikit takut jika masakannya gagal seperti kemarin. Tapi setelah mengingat ucapan Pak Taeha dia kembali yakin dan akan terus mencoba hingga berhasil.

Kiara membuka kulkas untuk mengambil bahan-bahan yang tertulis dalam resep. Setelah itu dia mulai mengikuti step by step yang sudah ia pelajari kemarin.

Tidak terasa sudah satu jam lebih Kiara berkutat dengan  peralatan dapur yang ada di rumahnya. Gadis itu menambahkan taburan bawang goreng di atas semur daging dengan asap yang masih mengepul di atasnya. Setelah itu dia menepuk tangannya, tanda jika masakannya kali ini sudah selesai.

"Semoga aja rasanya nggak kaya air laut lagi" kata Kiara.

Kiara mengambil sendok, kemudian dia mencicipi sedikit kuah semur yang ada di dalam panci. Tidak lama setelah itu matanya langsung berbinar dengan bibir yang tersenyum lebar. Dia merasa sangat bahagia karena masakannya kali ini sesuai dengan apa yang ia harapkan.

"Kayanya bentar lagi gue harus daftar master chef Indonesia, deh" ujar Kiara sembari memindahkan masakannya ke meja makan.

Setelah semuanya siap, Kiara kembali ke atas untuk memanggil Pak Taeha. Kiara menaiki tangga sembari bersenandung kecil. Begitu membuka pintu kamar, Kiara seketika menghela nafasnya pelan. Suaminya itu terlihat masih meringkuk di atas tempat tidur dengan bantal guling di pelukannya. Padahal ini sudah siang, dan satu jam lagi mereka harus berangkat ke kampus.

Kiara mendekat ke arah Pak Taeha kemudian dia menepuk bahu suaminya itu pelan "Pak Taeha" ucapnya.

Pak Taeha masih diam. Sepertinya dia terlalu nyenyak berada di alam mimpinya.

"Pak Taeha"

"Hm"

"Bangun dulu. Udah siang"

"Hm"

"Nggak usah ham hem ham hem. Ayo bangun. Udah jam 7" ujar Kiara sembari menyibakkan selimut yang menutupi tubuh suaminya.

Pak Taeha seketika membelalakkan matanya. Kemudian dia langsung duduk dengan mata yang membulat sempurna "JAM 7? KAMU KENAPA NGGAK BANGUNIN SAYA, KI?"  Tanyanya.

"Saya dari tadi udah bangunin Pak Taeha sebanyak tiga kali. Pak Taeha aja yang ngebo kalo tidur" jawab Kiara tidak mau kalah.

Pak Taeha menatap Kiara datar, kemudian dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Selagi Pak Taeha mandi, Kiara menyiapkan pakaian untuk suaminya itu. Karena hal ini sudah menjadi kebiasaan Kiara di pagi hari.

Tidak lama setelah itu, terlihat Pak Taeha yang keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya menutup bagian perut hingga lututnya saja. Kiara melirik Pak Taeha sekilas, kemudian dia kembali merias wajahnya sebelum Pak Taeha benar-benar selesai dengan kegiatannya. Karena jika Pak Taeha tau, dia pasti akan memarahi Kiara karena memakai riasan ketika ke kampus.

"Pagi-pagi udah sarapan roti sobek aja" gumam Kiara.

"Ngomong apa, kamu?"

Kiara menolehkan kepalanya ke samping. Terlihat Pak Taeha yang berdiri di depan pintu kamar dengan penampilan yang sudah rapi. Hanya rambutnya saja yang masih berantakan.

"Habis ini sarapan. Saya udah masak semur daging spesial buat Pak Taeha"

"Nggak asin lagi, kan?"

Kiara melirik Pak Taeha sinis. Tapi si tersangka hanya berdiri di sebelah Kiara sembari mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Tampangnya itu seperti tidak merasa bersalah sama sekali.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang