2. Bosan

49.1K 4.7K 282
                                    

Sekarang Alvaro tengah duduk di meja belajarnya, memikirkan rencana untuk mengubah Jalan cerita ini.

Yaa, dia tidak bakalan menggangu jalan cerita cinta ML dan FL, dia hanya berniat mengubah jalan hidup Alvaro,
Yang lain bodo amat fikirnya.

Setelah merencanakan semua hal dengan matang, Alvaro tersenyum cerah.

"Welcome new Alvaro" ucapnya semangat

"Lo tenang aja Al, gue yang buat cerita gue juga yang bakalan merubahnya" gumamnya sambil melihat bintang dari kaca balkon kamarnya.

"Jam berapa sekarang?" monolognya

"Anjir, yang benar saja baru jam 8 malam, terus gue harus ngapain ni sekarang" monolognya berguling-guling di kasurnya yang tidak terlalu besar itu.

"Udah lewat jam makan malam ya, anjir sekarang aja gue sudah lapar mana sanggup nahan selama 2 hari"

"Miris banget hidup lo Al, tapi kan gue juga yang nyiptain nasib lo seperti ini isshh"

" Ohh iya gue lupa sesuatu" ucapnya dan tergesa-gesa mengambil belanjaannya tadi.

Disana terdapat beberapa roti yang dikasih seorang ibu-ibu yang dia temui tadi siang dan juga beberapa camilan beserta susu kotak yang dia beli sebelum pulang tadi.

"Untung aja tu bapak tua nggak memeriksa barang belanjaan gue, dengan ini gue pasti bisa menahan lapar" ucapnya tersenyum melihat roti pemberian ibu-ibu tadi.
Dia juga mengingat perkataan ibu-ibu tadi seakan mengandung makna.
.

.

.

.

.

Flashback

Kruyuk kruyuk kruyuk...

Bunyi gemuruh di perut Alvaro menandakan dia sedang lapar, Alvaro melihat sekeliling memperhatikan beberapa orang menatapnya memahan tawa.

Karena menahan malu Alvaro melangkah pergi mencari cafe untuk makan siang, namun dia melihat seorang bocah sekitar 5 tahun menyebrang jalan tanpa pengawasan, dan di arah jalan ada motor yang melaju dengan berkecepatan rata-rata, dengan refleks dia berlari kencang ke arah bocah tersebut dan menyelamatinya karena dia paling dekat dengan kejadian.

"Huff Aman, untung nggak mati lagi gue"  gumam Alvaro

"Dek, adek gapapa kan" ucap Alvaro memperhatikan badan bocah tersebut takut ada luka.

"Huwaaa" tangis bocah tersebut pecah karena masih kaget

Tak lama datanglah seorang wanita paruh baya menghampirinya dan bocah itu

"Reyy" teriaknya

"Kamu gapapa kan, nggak ada yang luka kan"? Terlihat wajah khawatir

"Ehh anu tante, tante ibunya ya" ucap Varo sopan

"Ehh iya, kamu ya yang sudah nyelamatin anak saya"

Alvaro tersenyum

"Lain kali hati-hati ya tante, anaknya di awasi"

"Iyaa maaf ya dan terima kasih sudah menyelamatkan anak saya" senyum wanita tadi

Alvaro juga ikuta  tersenyum namun

Kruyuk kruyuk kruyuk..

"Sial" gumam Alvaro

Wanita tadi terkekeh dan memperhatikan wajah merah Alvaro

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang