26. Pembalasan

34.1K 3.1K 192
                                    

Sekarang sudah malam hari, teman-teman Alvaropun sudah pulang namun Alvaro masih setia menutup matanya.

"Alvaro lo kapan bangun, nanti abang bawa lo jalan-jalan lagi" ucap Arsen mengelus tangan Alvaro yang terbebas inpus.

"Arsen lo makan dulu ya, ini abang bawakan makanan" ucap Andra yang baru masuk sehabis dia membeli makanan tadi.

"Gue nggak mood makan bang"

"Makan dikit aja dulu ya, nanti lo sakit"

"Tapi bang.." ucap Arsen mau protes tapi melihat tatapan tajam Andra dia langsung mengambil makanan itu.

Arsen berjalan ke sofa dan memakan makanannya disana dengan sedikit paksaan karena dia benar-benar tidak mood buat makan.

Tak berselang lama Bagas dan Alkan datang dan langsung menghampiri tempat tidur Alvaro.

"Alvaro belum bangun dari tadi?" Tanya Alkan

"Belum bang, abang sama Daddy dari mana?" Tanya Andra

"Ada urusan sedikit" jawab Alkan

Bagas duduk di samping tempat tidur Alvaro mengelus lembut tangan Alvaro.

"Hy boy daddy di sini" ucap Bagas menatap wajah pucat Alvaro

"Maafkan daddy, daddy mohon bangun"

"Kita mulai dari awal lagi, tapi kamu bangun dulu ya" ucapnya lagi

.

.

.

.

.

(Not: tulisan yang bergaris miring itu berarti di alam bawah sadar Alvaro ya...)

"Jadi Al  mau ikut dengan aku dan mommy" Tanya Alvaro lagi, Alfanza tampak berpikir dan langsung berdiri dari duduknya.

Tubuh Alvaro langsung kejang-kejang, Bagas langsung memencet tombol darurat di samping tempat tidur itu.

Melihat itu, semuanya langsung berlari ke arah Alvaro. Dokter dan beberapa suster berlari menuju ruang inap Alvaro dan memeriksanya.

"Daddy kenapa?" Tanya Alkan tapi tak dapat jawaban dari Bagas

"Detak jantungnya melemah, siapkan alat pacu jantung segera" perintah dokter itu dia langsung membuka baju Alvaro dan melakukan CPR sambil menunggu alat pacu jantung itu.

"Hiks Alvaro bangun hiks" ucap Arsen yang sudah menangis melihat keadaan Alvaro

"Alvaro, ayo bertahan Al"

"Ayo Al" ajak Alvaro

Alfanza masih diam di tempatnya melihat lagi orang-orang yang sayang padanya.

"Ayo nak, mau ikut sama mommy" ucap Aulia mommy Alvaro

"Ayo bertahan Al,  jangan bawa Alvaro mommy"

"Sayang aku mohon jangan bawa Alvaro"

Alfanza melangkahkan kakinya mendekati Alvaro dan Aulia.

"Ayo Al" ajak Alvaro lagi menjulurkan tangannya supaya di pegang oleh Alfanza.

Jantung Alvaro semakin melemah, Dokter itu terus berusaha melakukan yang terbaik menyelamati Alvaro.

"Naikkan tekanannya" teriak dokter itu

"Alvaro daddy mohon bertahan"

Alfanza dengan ragu menerima juluran tangan Alvaro itu dan melihat lagi ke arah keluarga dan teman-temannya.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang