"Gemes, abang bawa pulang ya" ucap Alaska dengan melirik ke arah Arsen
"NGGAK" teriak Andra dan Arsen kompak, sedangan Alaska tersenyum tipis.
Semua perhatian langsung tertuju ke Andra dan Arsen.
"Ehem maksud gue, ngapain lo bawa anak sialan itu ke rumah lo, dia itu beban, nanti malah nyusahin keluarga lo lagi" ujar Arsen, sedangkan Alvaro yang mendengarnya memutar mata malas, berbeda dengan yang lainnya menatap Arsen tajam.
"Mulut mu mau abang jahit Arsen" ucap Andra
"Lah kan benar dia itu beban" ucap Arsen santai
"Nggak bakalan nyusahin juga, gemes gini, gue juga mau ajak pulang ahh, mau nggak Alvaro jadi adek gue, lupain aja mereka yang mengabaikan lo?" Ujar Angga yang ikut memanas- manasi.
"Enak aja, Alvaro udah jadi adek kami ya, kalian jangan ikut-ikutan" protes Dimas
"Ck apasih, gue nggak mau sama kalian, cita-cita gue itu hidup sendiri" ujar Alvaro
"Tentunya setelah gue berhasil keluar dari neraka itu" batinnya
"NGGAK" Kompak mereka
Oh iya kita melupakan Alea yang sedari tadi menggerutu dalam hatinya, walau masih tertutupi wajah polosnya.
"Anjir ngapain pada perhatian sama anak sialan itu sih"
"Seharusnya yang jadi perhatian mereka itu gue"
"Awas aja lo Alvaro, bakalan gue buat mereka semua menjauhi lo" batin Alea tersenyum smirk
"Udah ah, ini jadi nggak main basketnya" kesal Alvaro
"Lo liatin mereka main aja ya" ucap Kevin
"Lah kok gitu, nggak mau, nggak seru dong kalo cuma liatin" protes Alvaro
"Lo kecil gitu, nanti jatuh nangis" ejek Arsen
"Diam Lo" ketus Alvaro
Kevin mendekat ke arah Alvaro dan membisikkan sesuatu, yang lainnya menatap bingung.
"Ck itu luka lo, masih belum kering nanti kena keringatan gimana, emang lo bisa tahan perihnya nanti" bisik Kevin
"Aisss Sial banget sih gue, mau senang-senang aja ada aja halangannya" kesal Alvaro, sedangkan yang lainnya menatap bingung apa yang dibisikin Kevin tadi, kecuali Dimas dan Nevan yang sudah tau luka Alvaro itu.
"Kenapa" tanya Alaska
"Maaf bang, main Basketnya lain kali aja" ucap Alvaro yang masih kesal
"Kalian gimana" tanya Alaska lagi kepada teman-teman Alvaro
"Kita juga nggak bisa bang" balas Nevan, dia masih setia kawan ya
"Lebih baik kita bantuin aja mereka, biar cepat selesainya, habis itu baru kita main" usul Dimas, sedangkan Alvaro yang mendengar itu menatap binar
"Anjir Dim tumben lo pintar" bangga Alvaro
"Lagi mode pintar dianya" timpal Nevan
Sedangkan Alvaro dan Kevin mengangguk setuju, dan menatap Dimas kemudian ketawa padahal nggak ada yang lucu."Hmm Bang Arsen, Alea minta maaf ya nggak bisa bantuin" ucap Alea dengan wajah yang dibuat Sesal, padahal kan mana mau dia panas-panasan, lagian itu hukuman mereka, mana mau dia repot pikirnya.
"Lah kenapa nggak ikut bantu sekalian" tanya Rehan
"Hmm Kepala Alea pusing, mau istirahat" ucap Alea memegang kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Novela JuvenilAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...