Sekarang Alvaro dan Alkan sedang berada di salah satu Mall terbesar di Jakarta.
Tadi Alkan sebenarnya mau mengajak Alvaro buat beli mobil sport untuk Alvaro, tapi Alvaro malah nolak dan beralasan dia lebih suka mengendarai motor daripada mobil.
Saat Alkan mau belikan motor baru buat Alvaro, lagi-lagi Alvaro nolak karena dia sudah sayang sama motornya saat ini.
Alkan sampai bingung harus kasih apa lagi buat Alvaro supaya dia senang, sampai dia harus bertanya langsung ke Alvaro keinginannya apa dan Alvaro malah mengajaknya ke Mall entah mau ngapain.
"Dek, kita udah keliling dari tadi loh, adek mau cari apa?" Tanya Alkan
"Hmm gue cuma mau jalan-jalan aja" ucap Alvaro santai dan melihat sekelilinginya. Sampai dia melihat stand jualan ice cream, matanya langsung berbinar dan langsung berjalan ke arah sana, begitupun Alkan yang masih setia mengikuti Alvaro.
Alvaro langsung duduk begitu juga Alkan dan memesan ice creamnya. Saat ini Alkan tidak akan melarang, karena dia senang melihat Alvaro yang terlihat senang hanya karena hal kecil itu.
"Adek coba bilang mau apa?" Tanya Alkan di sela-sela Alvaro memakan ice creamnya.
"Nggak mau apa-apa"
"Ayo bilang, biar abang belikan"
Alvaro tampak berpikir, kemudian menatap Alkan.
"Gue nggak tau" ucap Alvaro dan melanjutkan makan ice creamnya lagi, sedangkan Alkan hanya memperhatikan.
"Yaudah kalau adek nggak tau mau apa, adek ikutin abang nanti ya" ucap Alkan dan membersihkan ice cream yang belepotan di bibir Alvaro.
Alvaro diam dan menatap Alkan intens kemudian berdehem sebagai balasan, dan melanjutkan makan ice creamnya sampai habis.
"Gue mau nambah dong" ucap Alvaro
"Udah, nanti adek sakit" ucap Alkan dan langsung berdiri, membayar pesanan mereka.
"Ck tadi kataya mau belikan apapun yang gue minta, minta tambah ice cream aja nggak boleh" gumam Alvaro dan menatap Alkan.
Alvaro akhirnya melihat sekitar dan langsung berdiri ketika melihat seseorang yang dia sangat dia kenali.
"Abang" panggil Alvaro menghampiri Arsen yang bersama teman-temannya.
"Adek, kok ada disini?" Tanya Arsen
"Al lagi sama bang Alkan" ucap Alvaro dan dibalas anggukan oleh Arsen, Alvaro memperhatikan wajah abangnya yang sepertinya habis dipukul.
"Abang habis berantam ya"
"Iya dek, biasa"
"Sama geng Tiger lagi?" Tanya Alvaro dan dibalas anggukan oleh Arsen.
"Padahal Al nungguin abang dari tadi di kamar sendirian" kesal Alvaro
"Hehe maafkan abang ya" ucap Arsen mengelus rambut Alvaro.
"Al mau ikut sama kita" ajak Alaska, Alvaro tampak berpikir dan akhirnya menggelengkan kepalanya.
"Hmm nggak deh bang, Al lagi sama bang Alkan, kapan-kapan aja ya" tolak Alvaro
"Tapi bang Alkannya mana Al?" Tanya Angga
"Bang Alkan it..." ucapan Alvaro terpotong saat Alkan memanggilnya.
"Alvaro" panggil Alkan dan menghampiri Alvaro, sesampainya disana Alkan menatap tajam Arsen, setelah memperhatikan wajah Arsen yang ada luka.
"Kamu berantam lagi?" Tanya Alkan datar
"Biasa bang" jawab Arsen
"Jangan gara-gara kamu berantam, kejadian tahun kemarin terulang lagi, ingat itu" ucap Alkan tegas dan Arsen yang mendengarnya seketika diam
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...