3. Teman

45.6K 4.5K 125
                                    

Alvaro melajukan motor sportnya dengan kecepatan tinggi, menghiraukan umpatan-umpatan dari pengendara lainnya.

Karena terlalu kesal, Alvaro melajukan motornya tanpa tentu arah.
Setelah tersadar, dia memberhentikan motornya di tempat yang kelihatan sepi.

"Akhh anjir gue dimana lagi, masa gue tersesat" prustasinya

Alvaro yang prustasi mencari handphonenya, dia meraba-raba saku jaket dan celananya, namun nihil dia tidak menemukan barang yang dicarinya itu.

"Anjing sial banget gue hari ini, mana gue lapar banget"

Alvaro memejamkan matanya, mencoba menjernihkan fikirannya yang kacau.
Setelah tenang, dia lanjut menjalankan motornya pelan berharap menemukan seseorang untuk dimintai bantuan petunjuk jalan.
Namun dia malah menemukan orang yang sedang baku hantam.

Bugh bugh bugh

Tiga orang memukul satu orang yang sudah babak belur, Alvaro yang melihat itu berniat membantunya.

"Ck lo pada pengecut banget sih" ucap Alvaro menghampiri mereka

"Siapa lo?" tanya salah satunya

"Kepo lo" Singkat Alvaro

"Bocah kalau nggak mau berakhir babak belur juga lebih baik lo menyingkir dari sini"

" Nggak takut gue" santai Alvaro

"Sombong juga lo, baiklah kalau itu mau lo nanti jangan nangis hahah" tawanya.

Mereka langsung menyerang Alvaro secara bersamaan, Alvaro dengan gesit menghindari pukulan mereka dan membalas pukulan tersebut.
Namun Alvaro lengah dari arah belakangnya seseorang memukul pundak Alvaro dengan balok kayu,

"Akhh pengecut banget pada make senjata" teriak Alvaro kesakitan, heyy badan Alvaro masih sakit karena pukulan daddynya ditambah dia belum makan dengan benar selama 2 hari dikurung.

Yang lainnya langsung memukul wajah Alvaro keras sehingga menyebabkan luka robek di sudut bibirnya.

Mereka tertawa melihat luka di wajah Alvaro, ketika mereka akan menghajar Alvaro lagi, terdengar nada dering dari ponsel salah satunya.

"Ck apasih ganggu aja" ucap nya setelah mengangkat telpon tersebut

"..."

"Benaran, yaudah gue otw sekarang"

Orang tersebut menghampiri Alvaro,

"Gue akuin lo hebat juga, nama lo siapa?" tanyanya

"Alvaro" singkatnya

"Okay Alvaro gue Anzel, kapan-kapan kita bakalan ketemu lagi, entah itu kita bakalan jadi musuh atau teman" ucapnya melirik Alvaro

Alvaro hanya diam tidak menanggapi sambil berpikir Anzel??

"Bukannya itu wakil ketua dari geng Tiger musuh dari geng Black cobra" batinnya

"Kuy cabut" perintah Anzel kepada kedua temannya

Setelah mereka pergi Alvaro menghampiri orang yang dikeroyok tadi.

"Lo gapapa kan, atau perlu gue bawa ke rumah sakit?" Tanyanya kepada pemuda itu

"Gue gapapa kok, tapi gue boleh minta tolong nggqk antaran gue ke jln........."

"Boleh aja sih, tapi masalahnya gue nggak tau sekarang gue lagi dimana ini"

"Lo tersesat?" tanya pemuda tersebut

"Iya hehe'' cengir Alvaro

"Njir gemes banget sih lo, nama lo siapa?"

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang