Seminggu berlalu, dan sekarang Alvaro sudah keluar dari rumah sakit, walau dia harus berjalan dengan bantuan tongkat untuk sementara, karena kakinya masih tahap penyembuhan.
Dan sekarang dia sedang terlelap dengan nyenyaknya, membuat Arsen yang melihat itu berdecak kesal apalagi sekarang sudah lewat jam 9 pagi.
"Adek bangun" ucap Arsen menoel-noel pipi Alvaro
"Eghh, kenapa bang" ucap Alvaro serak dan memeluk gulingnya lagi.
"Adek bangun dulu deh" kesal Arsen dan berusaha mendudukkan Alvaro
"Abang Al masih ngantuk, jangan ganggu" rengeknya dan rebahan lagi, membuat Arsen berdengus pelan
"Bangun" kesal Arsen dan mencubit kaki Alvaro, mungkin saking kesalnya dia nggak sadar malah mencubit dekat kaki Alvaro yang luka.
"Huwaa abang sakit hiks"
"Aduhh maafin abang ya" ucap Arsen merasa bersalah.
Arsen semakin panik apalagi melihat Alvaro yang kesakitan itu.
"Kenapa?" Tanya Alkan yang baru masuk ke kamar Alvaro. Memang dasarnya Alkan yang selalu muncul tiba-tiba membuat Arsen kaget saja.
"A-abang hiks" isak Alvaro
"Kamu kenapa hmm, Arsen jahilin kamu lagi" ucap Alkan dan menggendong Alvaro, Alvaro tidak menjawab, dia hanya menangis. Dia itu takut nanti Arsen malah dapat masalah lagi dari abangnya itu, hy ayolah Alvaro ini sayang banget sama Arsen.
"Kamu apain lagi Alvaro?" Tanya Alkan pada Arsen karena tidak mendapat jawaban dari Alvaro
"I-itu bang" ucap Arsen gugup, membuat Alkan memicingkan matanya menatap Arsen intens, Arsen yang dapat tatapan itu langsung menundukkan kepalanya.
"Hiks, tadi bang Arsen tarik telinga Al saat Al lagi tidur hiks, dia ganggu Al tidur padahal Al lagi mimpi indah hiks" Alibi Alvaro, membuat Arsen mengangkat kepalanya menatap Alvaro.
"Uhh adek kesayangan gue, nanti abang belikan ice cream" batin Arsen merasa lega
"Benar?" Tanya Alkan
"Iya bang, soalnya ini udah hampir siang dan Alvaro belum makan" ucap Arsen.
Alkan pun langsung menatap Alvaro tajam.
Alvaro meneguk ludahnya tanpa sadar ketika tatapan tajam itu berbalik arah padanya.
"Anjir malah gue yang kena, bang Arsen sialan padahal udah gue selamatin" batin Alvaro
"Al kan lagi tidur bang hiks, mana bisa Al makan sambil tidur hiks" ucap Alvaro terisak lagi berharap Alkan akan luluh.
Alkan menghela nafasnya pelan dan membawa Alvaro ke kamar mandi.
"Arsen nanti ke kamar abang ya ada yang mau abang bicarakan, bawa Andra juga jangan sampe daddy tau" ucap Alkan dan dibalas anggukan oleh Arsen, dia tau apa yang akan dibicarakan Alkan karena sempat dibahas kemarin, berbeda dengan Alvaro yang tampak bingung.
"Ada apa bang" ucap Alvaro menghapus air mata di pipinya.
"Nanti kamu juga akan tau" ucap Alkan dan dibalas anggukan oleh Alvaro.
"Dan.." ucap Alkan menggantung ucapannya menatap Alvaro intens
"Apa bang?"
"Kalau kamu makan telat lagi, abang akan hukum"
"Uhh iya bang, maaf"..
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...