30. Arsen dan Anzel

13.4K 1.3K 27
                                    

Beberapa menit yang lalu..

Bagas dan Alkan bersiap-siap untuk perang, eh maksudnya untuk membawa Alvaro kembali ke pelukan mereka.

Mereka berada di dalam mobil dan memperhatikan mansion mewah yang berada di dekat mereka.

"Lapor tuan, tuan Albert sedang tidak berada di mansion, sekarang dia berada di perusahaannya" ucap Jey melapor

"Pasti dia sedang stress sekarang" ucap Alkan tersenyum miring.

"Suruh beberapa orang untuk menangkap tuan Albert dan bawa dia ke kediaman William, dan sebagian lagi kita akan membebaskan Alvaro" ucap Bagas

"Baik tuan" ucap Jey dan menghubungi bawahannya.

"Daddy akan menjemputmu boy, bersabar lah" gumam Bagas

Dan tak berselang lama, anak buah Alkan langsung menyerang penjaga yang berada di mansion itu, sedangkan Bagas dan Alkan dengan santainya keluar dan melihatnya begitu saja.

"Alkan masuk ke dalam ya dad" ucap Alkan dan dibalas anggukan oleh Bagas.

"Berhati-hatilah" peringat Bagas

"Pasti dad"

Alkan melangkah namun baru beberapa langkah ponselnya pun berbunyi dengan cepat dia langsung mengangkatnya ketika melihat Andra menghubunginya.

"Halo"

"Bang, Alvaro sudah tidak ada lagi disana"

Mendengar itu Alkan langsung kaget dan menatap daddynya, sedangkan yang ditatap mengangkat satu alisnya pertanda bingung.

"Dimana posisinya sekarang"

"Dia tidak berada jauh dari sana, mungkin dia berhasil kabur, Andra akan kirim lokasinya"

Alkan langsung mematikan ponselnya, dan tak berselang lama sebuah pesan pun datang, dengan cepat dia langsung mengeceknya.

"Beberapa orang jemput Alvaro ke arah sana, cepat" teriak Alkan dan menunjuk kearah yang dia maksud. Dan beberapa orangpun langsung berlari mengikuti arah yang di tunjuk Alkan tadi.

Dan ya, yang mengejar Alvaro dan Leo tadi sebenarnya anak buah Alkan untuk menjemputnya, tapi Alvaro dan Leo karena nggak tau mereka malah kabur.

"Kenapa?" Tanya Bagas

"Alvaro sudah keluar dad, sepertinya dia berhasil kabur karena dia masih berada di sekitar sini" jelas Alkan dan dibalas anggukan oleh Bagas.

"Dari dulu dia selalu berhasil kabur" ucap Bagas kemudian terkekeh

"Mungkin itu salah satu keahliannya" timpal Alkan

"Kamu benar, yasudah sekarang lebih baik kita juga pergi" ucap Bagas dan melihat banyak penjaga yang sudah tidak bernyawa itu.

"Daddy melupakan sesuatu"

"Apa?" Tanya Bagas menautkan alisnya bingung.

"Nenek sialan itu masih ada di sini, Alkan juga akan kasih dia pelajaran" ucap Alkan datar dan melangkah memasuki mansion itu setelah membawa beberapa anak buahnya.

"Hah dasar memang keturunan gue" gumam Bagas terkekeh pelan dan ikut menyusul putra sulungnya itu.

Bagas dan Alkan duduk santai di sofa yang ada disana, sedangkan anak buahnya mencari keberadaan Risa.

Dan tak berselang lama, dua orang menghampiri mereka dan tentu saja menyeret Risa.

"Apa-apaan ini, lepaskan saya?" Ucap Risa menatap Bagas dan Alkan tajam

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang