31. Ditinggalkan

25.1K 2.4K 75
                                    

"Wow" ucap Alvaro takjub melihat tempat itu.

"Yuk masuk" ajak Arsen, disana Alvaro melihat Alaska Dkk yang lagi main game di ponsel mereka.

"Ruangan apa ni bang, sejak kapan ada ruangan seperti ini?" Tanya Alvaro penasaran

Gimana tidak, ruangan itu sudah seperti rumah saja, terdapat berbagai macam perabotan rumahan, ada televisi, sofa, kulkas bahkan ada tempat tidur dan kamar mandinya juga ada.

"Ini dulunya ruangan kosong, tapi kami ubah jadi seperti ini" jawab Angga

"Emangnya dibolehin sama sekolah?"

Mereka langsung menatap Alvaro dan tertawa, itu membuat Alvaro bingung sendiri.

"Lah Al gimana sih, emangnya sekolah bisa larang kita" ucap Rehan percaya diri.

Alvaro menatap mereka lagi dan sekarang mengangguk paham, bagaimana pun mereka semua anak donatur terbesar di sekolah itu, jadi pasti nggak ada yang larang pikir Alvaro.

"Okay Al paham" ucapnya kemudian duduk juga di sofa itu.

"Terus bang Arsen ajak Al kesini ngapain?"

"Biar lo bisa istirahat di sana" tunjuk Arsen ke tempat tidur.

"Tapi ini masih jam sekolah"

"Bolos aja, istirahat dulu di sana" tunjuk Arsen ke tempat tidur.

"Wahh bang Arsen benar-benar ya" kaget Alvaro mendengar ucapan Arsen

"100 buat abang hehe" cengir Alvaro dan mengambil ponsel barunya untuk mengabari teman-temannya kalau dia bolos.

"Al suka ni kalau gini" ucapnya semangat dan menuju tempat tidur

"Yaudah lo tidur, nanti abang bangunin kalau sudah jam pulang" ucap Arsen kemudian mengelus lembut rambut Alvaro, mungkin karena nyaman sehingga tak lama Alvaro tertidur.

"Selamat istirahat baby" ucap Arsen dan mengecup singkat kening Alvaro

"Kita juga boleh kecup Alvaro nggak?" Tanya Angga yang memperhatikan dari tadi

"Nggak" singkat Arsen, sedangkan Alaska malah melangkah kesana dan tanpa se izin Arsen langsung saja mengelus rambut Alvaro.

Tak berselang lama ponsel mereka berdering, menandakan ada pesan masuk.

"Geng Tiger ngajak tawuran" ucap Angga membaca group gengnya

"Gimana?" Tanya Arsen ke Alaska, Alaska tampak berpikir dan mengangguk, dan itu membuat mereka senang.

"Ayo kita main-main" smirk Rehan begitu juga yang lainnya.

"Tapi Alvaro gimana?" Tanya Angga, mendengar itu mereka langsung menatap Alvaro yang sudah terlelap nyaman.

"Biar dia di sini, nanti kita balik lagi" ucap Alaska dan dibalas anggukan oleh mereka. Kemudian mereka keluar dari ruangan itu, dan menguncinya dari luar supaya tidak ada yang masuk.

.

.

.

.

.

Alvaro menggeliat dan terbangun membuka matanya perlahan, mengumpulkan kesadarannya.

"Ahh segar banget gue" monolognya dan memperhatikan ruangan itu tak ada siapa-siapa selain dirinya.

"Lah bang Arsen dan yang lainnya kemana?" Tanyanya sendiri dan melihat jam di ponselnya.

"5 menit lagi jam pulang, gue keluar aja deh kalau gitu" monolognya lagi

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang