6. Sakit

43.6K 3.9K 255
                                    

Klik..

Suara rantai terbuka, namun Alvaro belum juga bangun. Alkan memperhatikan sejenak wajah polos Alvaro saat tidur, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut, sebelum suara Alvaro terdengar dan menghentikan langkahnya.

"Hiks maafin Al"

"Hiks Sakit hiks" racau Al dalam tidurnya.

Alkan mendekati Alvaro untuk membangunkannya

"Bangun" ucap Alkan datar, namun Alvaro tetap aja tak kunjung membuka matanya masih menangis dalam tidurnya, karena kesal Alkan menepuk pipi Avaro untuk membangunkannya, tunggu sepertinya ada yang aneh, kenapa wajah Alvaro sangat pucat? Pikirnya

"Bangun" ucap Alkan menepuk-nepuk pelan pipi Alvaro untuk membangunkannya, pipi Alvaro terasa panas menandakan dia sedang sakit.

"ALVARO BANGUN" teriak Al khawatir
Karena kaget mendengar teriakan itu akhirnya Alvaro langsung terduduk dan membuat kepalanya tambah pusing.

"Akhhhh berisik" ucap Alvaro memegang kepalanya yang pusing

"Kamu kenapa Al?" tanya Alkan terdengar khawatir, entahlah melihat wajah yang pucat membuatnya sedikit khawatir, namun tak kunjung mendapat jawaban dari Alvaro yang masih memijat pelan kepalanya yang pusing

"JAWAB" bentak Alkan

"Ck berisik lo bukan urusan lo juga, pergi sana" usir Alvaro

Ketika ingin membalas ucapan Alvaro seseorang masuk ke kamar tersebut.

"Bang Alkan kenapa lama daddy udah nunggu buat sarapan" ujar Alea

Keduanya langsung menatap Alea yang menampilkan wajah polosnya.

"Bang varo kenapa, wajahnya pucat gitu , lagi sakit ya" lanjutnya ketika melihat ke arah Alvaro

"Bukan urusan lo" ketus Al

"Kok jawabnya gitu Alea kan cuma nanya" ucap Alea menampilkan wajah berkaca-kacanya

"Ck kalian berdua berisik, keluar sana" usir Alvaro

"Hiks bang Alkan, bang varo jahat padahal Alea cuma nanya" adunya kepada Alkan, sedangkan Alvaro memutar matanya malas.

Alkan hanya diam, karena tak mendapat pembelaan dari Alkan akhirnya Alea pergi dengan wajah kesal.
Sedangkan Alkan kembali menuju kamarnya.

Sesampainya di ruang makan Alea semakin menekukkan wajahnya, menampilkan wajah yang menyedihkan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Adek kenapa?" Tanya Arsen

"Hiks tadi Alea panggil bang Alkan di kamar Bang Alva, tapi Alea malah di bentak oleh bang Al hiks" adunya sehingga membuat Arsen mengepalkan tangannya marah.

"Adek jangan nangis nanti bang Arsen bakalan kasih pelajaran ke Al" ucap Arsen menenangkan Alea, tak lama Alkan datang sehingga mereka memulai sarapannya bersama.

Dipertengahan makannya, Alvaro keluar dari lift lengkap dengan seragam sekolahnya masih dengan wajah pucatnya.

"Alvaro mau kemana kamu?? " tanya Alkan saat Alvaro melewati mereka

"Lo nggak buta kan, nggak liat gue udah pakai seragam berarti mau sekolah dong"

"Nggak kembali ke kamar" tegas Alkan

"Bodoamat" ucap Alvaro melajukan langkahnya

Alkan semakin emosi, melihat Alvaro yang sudah keluar pintu utama mansion

"Kenapa?" tanya Bagas

"Sakit dia" balas Alkan

"Ck biarin aja sih bang" ucap Arsen enteng namun tidak dengan perasaannya aneh.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang