"Alvaro" panggil Alkan yang melihat Alvaro yang termenung
"Al" panggil Alkan lagi dan menepuk pundak Alvaro untuk menyadarinya.
"Hah Apa" ucap Alvaro kaget dan melihat ke arah Alkan
"Kamu kemana? Kenapa melamun hmm" tanya Alkan lembut
"Gue gapapa"
"Jangan bohong Alvaro, kalau ada yang sakit bilang sama abang ya"
"Gue udah gapapa"
"Yaudah kamu makan dulu ya habis itu minum obatnya"
"Gue bosan makan bubur terus, nggak ada makanan lain apa?" Ucap Alvaro yang sudah jijik melihat bubur itu.
"Sekarang adanya ini, nanti kalau kamu sudah sembuh kita beli makanan enak" bujuk Alkan
"Tapi gue sudah sembuh, kapan gue bisa pulang"
Alkan memperhatikan Alvaro kemudian menghela nafasnya.
"Kamu makan dulu ini ya, nanti abang tanya dokternya kapan kamu boleh pulang"
Mendengar itu Alvaro langsung mengangguk dan mengambil alih makanannya.
"Gue bisa makan sendiri" ucapnya saat Alkan hendak protes.
Setelah makanannya habis, Alvaro langsung meminum obatnya dan menatap Alkan.
"Dah selesaikan, panggil dokternya dong" ucap Alvaro senang, sedangkan Alkan melihat wajah senang Alvaro itu terkekeh pelan dan mengacak rambut Alvaro gemes.
Setelah itu, Alkan langsung keluar dan memanggil dokter. Sedangkan Alvaro merebahkan dirinya menunggu Alkan.
"Jangan tidur Alvaro, jangan tidur" ucapnya karena matanya sudah memberat
"Alkan lama banget sih, gue dah ngantuk"
"Ahhh obat sialan, hobby banget bikin gue ngantuk"
Alvaro terus mengedipkan matanya, menahan kantuk. Dan tak berselang lama akhirnya Alkan dan dokter datang.
Melihat dokter itu Alvaro langsung duduk lagi.
"Saya periksa dulu ya" ucap dokter itu dan Alvaro mengangguk.
"Jadi dok, saya sudah boleh pulang kan?"
"Iyaa kamu sudah boleh pulang, tapi tunggu inpusnya habis dulu ya"
"Dan di rumah tetap banyak istirahat" lanjutnya
"Baik dok"
Kemudian dokter itu tersenyum ramah.
"Kalau begitu saya pamit dulu, nanti panggil lagi kalau inpusnya sudah habis" dibalas anggukan oleh Alkan kemudian dokter itu keluar dari ruang inap Alvaro.
Alkan menutup pintu kamar inap Alvaro dan malah kaget melihat Alvaro yang sudah tertidur saat dia melihat ke arahnya.
Dia terkekeh pelan dan menghampiri Alvaro kemudian mengecup kening Alvaro singkat.
"Selamat istirahat baby"
.
.
.
.
.
Alvaro menggeliat dan membuka matanya perlahan.
"Anjir gue dimana?" Teriaknya menatap ruangan yang asing itu
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...