"Apakah kamu tertarik menjadi seorang idol (bahasa korea)"? Tanya orang itu ramah.
"Sorry, what are you saying?" Tanya Alvaro
"Ohh I am sorry, i thought you were korean" ucap orang itu lagi
(Anggap aja mereka ngomong pake bahasa inggris)
"Tidak, saya berasal dari indonesia" jawab Alvaro
"Indonesia" ulang orang itu.
"Yaa"
Saat orang itu ingin bertanya lagi, mereka dihampiri oleh 3 orang pemuda lainnya, siapa lagi kalau bukan abang-abang Alvaro, sehingga membuat orang itu terkejut. Bagaimana tidak visual mereka yang bisa menarik perhatian itu cocok menjadi seorang idol.
"Adek ada apa?" Tanya Arsen
"Nggak tau bang, tiba-tiba aja dia muncul depan Al" jawab Alvaro
"Apa yang anda ingin bicarakan dengan adek saya?" Tanya Alkan menatap orang itu tajam
"Ohh sorry, apa kalian semua keluarga?" Tanya orang itu penasaran dan hanya dibalas deheman oleh Alkan.
"Katakan, ada urasan apa anda dengan adek kami?" Tanya Andra menatap orang itu datar.
"Baiklah, sebelumnya saya meminta maaf karena pasti membuat anda kaget" ucap orang itu menatap Alvaro
"Tidak masalah" jawab Alvaro
"Saya kesini mau bertanya, apakah anda tertarik menjadi seorang idol?" Tanya orang itu lagi
Mendengar itu Alvaro kaget, berbeda dengan abang-abangnya menatap orang itu tajam.
"Tidak" bukan, bukan Alvaro yang menjawab melainkan ketiga abangnya.
"Pokoknya nggak boleh dek" ucap Arsen
"Hmm Anda dengar sendirikan, saya tidak diizinkan jadi idol oleh abang-abang saya" ucap Alvaro
"Tapi ini kesempatan yang sangat bagus, apalagi anda mempunyai talenta, saya yakin anda akan terkenal" bujuk orang itu
Alvaro menatap abang-abangnya yang menatapnya penuh harap, melihat itu Alvaro tersenyum tipis dan menatap orang itu lagi.
"Maaf saya pribadi juga tidak tertarik menjadi idol " ucap Alvaro ramah.
Bukan menyia-yiakan kesempatan atau karena dilarang oleh keluarganya, tapi memang Alvaro juga nggak ada keinginan sendiri, apalagi dia sedikit paham tentang dunia idol.
Selain karena dia nggak suka jadi pusat perhatian, dia juga takut orang-orang mencari tau tentang masa lalunya, ditambah badannya yang masih ada bekas luka. Itu pasti akan jadi omongan orang-orang nanti dan Alvaro nggak mau itu.
"Tapi-..." ucapan orang itu terpotong oleh Alkan
"Anda dengar sendirikan, adek saya tidak tertarik" ucap Alkan datar
"Yok pergi dek, katanya mau makan Tteokbokki" ucap Arsen menarik tangan Alvaro.
"Tunggu dulu bang" ucap Alvaro dan menatap orang itu tersenyum ramah
"Maaf dan terima kasih atas penawarannya" ucap Alvaro
"Tapi kalau anda berubah pikiran, anda bisa menghubungi saya" ucap orang itu memberikan kartu namanya
"Iyaa pasti" ucap Alvaro tersenyum dan melangkah pergi karena dia langsung ditarik oleh Arsen, begitu juga Andra dan Alkan meninggalkan orang itu yang terus menatap Alvaro dengan perasaan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
JugendliteraturAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...