"Terima kasih ya sudah antar tante" ucap Ananta tersenyum
"Iyaa sama-sama tante, kalau gitu kami pulang dulu ya" ucap Arsen dan hendak melangkah pergi tapi tangannya ditahan oleh Ananta.
"Maaf" ucap Ananta dan melepaskan tangan Arsen
"Kalian mampir dulu ya, tante buatkan makanan sebagai ucapan terima kasih" lanjut Ananta
"Nggak usah repot-repot tan" ucap Alvaro
"Nggak ngerepotin kok, tante ingin balas perbuatan kalian, mau ya" ucap Ananta menatap Alvaro dan Arsen
"Gimana bang?" Tanya Alvaro ke Arsen karena dia juga merasa nggak enak buat nolak.
"Hmm yaudah tan, kalau nggak ngerepotin" ucap Arsen, Ananta mendengar itu tersenyum senang bahkan tanpa sadar menarik tangan Alvaro dan Arsen untuk masuk ke mansionnya, sedangkan Alvaro dan Arsen saling tatap dan bingung.
"Ehh maaf" ucap Ananta dan melepaskan tangan Arsen dan Alvaro
"Kalian silahkan duduk disana dulu, saya bikinkan minuman dulu ya" ucap Ananta dan dibalas anggukan oleh mereka berdua.
Setelah Ananta pergi, Alvaro menatap Arsen.
"Bang, abang ngerasa aneh nggak?" Tanya Alvaro
"Iyaa dek"
"Al jadi takut bang"
"Jangan pikir macam-macam dulu, kita duduk yuk" ajak Arsen
"Tapi bang" ucap Alvaro ragu
"Adek percaya aja sama abang" ucap Arsen meyakinkan dan dibalas anggukan oleh Alvaro.
Alvaro dan Arsen akhirnya memutuskan untuk duduk, dengan sekali-kali memperhatikan sekitar.
"Bunda, Randi datang" teriak seseorang memasuki mansion itu, mendengar itu Arsen dan Alvaro langsung melihat ke arah pintu masuk dan kaget ketika melihat seseorang yang mereka kenal.
"Bang Randi/Dokter" ucap Arsen dan Alvaro kompak. Randi pun tak kalah kaget ketika melihat adek temannya itu.
"Arsen Alvaro" ucap Randi dan menghampiri mereka
"Kok kalian bisa ada disini" heran Randi, saat Arsen hendak menjawab Ananta datang membawakan mereka minuman.
"Loh Randi, kapan datang?" Tanya Ananta dan meletekkan minuman itu di atas meja.
"Tadi bun, bunda kenal mereka?" Tanya Randi
"Tadi mereka nolongin bunda, jadi bunda tawarin makan bersama mereka" jelas Ananta
"Bang Randi anaknya tante Ananta ya?" Tanya Arsen
"Nggak, suami bunda itu adeknya bokap abang" jelas Randi dan Arsen hanya berooh ria.
"Kalian saling kenal?" Tanya Ananta
"Mereka adeknya teman Randi bun"
"Ohh, kalian silahkan minum, tante ke dapur dulu ya" ucap Ananta dan dibalas anggukan oleh Alvaro dan Arsen
"Loh buat Randi mana bun" ucap Randi
"Kamu ambil sendiri sana" ucap Ananta dan melangkah pergi.
"Kalian gimana kabarnya, udah lama nggak ketemu" ucap Randi memakan camilan yang ada di meja itu.
"Baik kok bang, abang kok jarang main ke rumah lagi" ucap Arsen
"Abang sibuk di rumah sakit" ucap Randi dan Arsen menganggukkan kepalanya paham.
"Luka kamu gimana Al?" Tanya Randi menatap Alvaro
"Udah baikan kok dok, tinggal bekasnya aja" ucap Alvaro
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...