20. Curhat

14.3K 1.4K 43
                                    

Melihat Arsen dan Alvaro yang di kelilingi, Leo menghela nafasnya berat dan menatap Alvaro dan Arsen lembut.

"Arsen Alvaro, abang cuma mau bicara sama kalian, kalian ikut abang ya" ucap Leo lembut

"Lo kalau mau ngajak bicara tu datangi baik-baik dong, ini kayak mau ngajak tawuran aja" sinis Alvaro

"Mana kita bisa percaya sama lo, sedangkan geng lo pernah nusuk bang Arsen dan mau nyulik gue" lanjut Alvaro

"Itu semua karena Anzel, abang nggak  tau dia akan nekat seperti itu"

"Maafin abang, karena geng abang kalian jadi terluka" ucap Leo merasa bersalah

"Sudahlah, gue sama adek gue juga nggak mau ikut sama lo, lebih baik lo sekarang pergi sebelum kesabaran gue habis" ucap Arsen menatap Leo datar.

"Arsen" panggil Leo menatap Arsen memohon tapi diacuhkan oleh Arsen.

"Yuk dek kita pulang aja" ucap Arsen menarik tangan Alvaro menuju motornya. Melihat Arsen dan Alvaro yang melangkah, Leo hendak mengejar mereka namun dihadang oleh teman-teman Arsen.

"Minggir kalian" ucap Leo mengepalkan tangannya

"Ck lo kenapa sih suka cari ribut mulu, nggak kapok apa dihajar sama kita" ejek Rehan

"Gue lagi nggak cari ribut sama kalian, jadi minggir" ucap Leo penuh penekanan

"Kalau kita nggak mau" ucap Angga menatap Leo remeh.

"Gue habisin lo" ucap Leo menatap Angga marah.

"Kalian hajar mereka" perintah Leo kepada teman-temannya ketika melihat Arsen dan Alvaro sudah naik ke motornya.

"Kalian semangat, kita duluan" teriak Arsen dan melajukan motornya

"Akhh sialan, semua gara-gara kalian" ujar Leo dan memukul Rehan.

Melihat itu, baku hantampun terjadi antara dua kelompok itu.

"Abang emangnya Gapapa kalau mereka ditinggal" ucap Alvaro

"Ini juga masalah kita sebenarnya" lanjut Alvaro.

"Adek tenang aja Gpp kok"

"Tapi Al mereka nggak enak sama mereka"

"Adek percaya sama abang ya, gapapa seriusan" ucap Arsen meyakinkan Alvaro

"Hmm kalau gitu nanti Al balas perbuatan mereka deh"

"Kalau itu abang setuju, kita harus berterima kasih sama mereka nanti"

"Gimana kalau traktir mereka makan bang?" Usul Alvaro

"Ok, nanti abang bilang sama mereka ya"

"Iyaa bang"

.

.

.

.

.

.

"ALVARO PULANG" teriak Alvaro ketika mereka masuk ke dalam mansion, sedangkan Arsen yang berada disampingnya langsung menutup telinganya.

"Adek nggak usah teriak, ini bukan hutan" kesal Arsen ketika merasakan telinganya berdengung.

"Hehe maafin Al ya bang" cengir Alvaro dan memperhatikan sekitar.

"Yang lain mana sih bang?" Tanyanya kepada Arsen

"Abang baru sampai juga bareng adek, mana abang tau"

"Yaa Al kira abang tauu"

"Emangnya adek ngapain cari mereka?"

"Nggak ada juga sih hehe"

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang