"Kepada siswa yang bernama Alvaro kelas 10 Mipa 2, harap temui pak Agus di ruang guru setelah bel pulang sekolah bunyi"
Dan tak lama setelah pengumuman iti bel tanda pulang sekolah akhirnya berbunyi, seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas dan kendaraannya masing-masing,
Kecuali Alvaro Dkk masih setia di kelasnya."Lo nanti pulang ke rumah lo atau ke markas lagi?" Tanya Nevan
Alvaro berpikir sejenak, kalau dia mau dia bisa saja kabur dari mansion itu, dia juga sudah biasa sendiri di kehidupan lamanya, untuk biaya hidupkan bisa dari balapan atau dari hasil endorse di instagram milik Alvaro, tapi perasaan Alvaro yang asli menahannyaa, dan dia tidak suka itu.
"Hmm gue ke markas aja deh, belum mau pulang" ucap Alvaro
"Maaf Al gue belum mau balik sekarang" Batin Alvaro
"Ohh ya udah, tapi kit nggak bisa balik bareng lo ke narkas gapapa kan" ujar Dimas
"Iya Al kami harus pulang dulu, nanti malam kami ke sana nemuin lo" lanjut Nevan
"Ohh yaudah gapapa" ucap Alvaro
"Kalau gitu kami balik dulu ya, lo hati-hati jangan ngebut" nasehat Kevin
"Iya kalian juga hati-hati, gue juga mau nemuin pak Agus dulu"
"Bareng aja sampai ruang gurunya" ucap Kevin
Setelah itu akhirnya mereka keluar dari kelas dan berpisah di koridor sekolah menuju tujuannya masing-masing.
.
.
.
.
.
Sesampai di ruang guru, Alvaro mengetuk pintu terlebih dahulu dan berjalan ke meja pak Agus.
"Ada apa pak" ucap Alvaro to the point
"Ohh kamu sudah sampai, silahkan duduk dulu" ucap pak Agus, setelah itu Alvaro duduk di kursi depan meja pak Agus.
"Jadi ada apa pak manggil saya, perasaan saya nggak buat salah hari ini" ucap Alvaro bingung
"Bapak mau kamu ikuti olimpiade matematika 2 minggu" ucap pak Agus
"Saya nggak mau pak" tolak Alvaro, mana mau dia, walaupun Alvaro/Alfanza genius dia mana mau ikut-ikutan acara gitu, ribet katanya.
"Nggak ada penolakan, atau beasiswa kamu bapak cabut" ancam pak Agus
"Lah kok gitu pak, itu nggak adil dong" ucap Alvaro ngk terima
"Kamu nggak ingat waktu menerima beasiswa ada perjanjian, murid beasiswa harus mau berpatisipasi dalam kegiatan mengharumkan nama sekolah, salah satunya ikut partisipasi olimpiade ini" jelas pak Agus
"Tapi pak murid beasiswa kan bukan hanya saya, yang lain aja"
"Bapak milih kamu juga karena percaya sama kemampuan kamu, jadi jangan nolak atau beasiswa kamu bisa dicabut" ancam pak Agus lagi.
"Iya pak" ucap Alvaro pasrah
Mau tak mau, akhirnya Alvaro menyetujuinya dari pada beasiswanya dicabut gimana dia sekolah nanti.
Minta sama Bapak Alvaro mana mau dia biayain sekolah Alvaro, padahal bapaknya donatur terbesar di sekolah. Tapi nggak ada murid dan Guru di sekolah ini yang tau kalau Alvaro anak dari Bagas William walau anak nggak di anggap sih."Yasudah kamu boleh pergi" ucap Pak Agus kemudian
"Kalau gitu saya permisi pak" ucap Alvaro keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...