19. Bagas sakit

16.8K 1.5K 63
                                    

"Sebelum semuanya terlambat dan kamu menyesal"

Kata-kata di mimpinya minggu lalu selalu terngiang-ngiang di pikiran Alvaro. Selama diperjalanan kembali ke mansion, Alvaro selalu gelisah dan itu tak luput dari perhatian Alkan yang berada disampingnya sedang menyetir.

"Adek tenang ya, daddy pasti baik-baik saja" ucap Alkan mengelus rambut Alvaro dan kembali fokus ke jalanan.

"Al biasa aja bang" ucap Alvaro mengalihkan perhatiannnya ke luar kaca mobil.

"Ternyata gengsinya tinggi juga" batin Alkan melihat Alvaro sekilas dan tersenyum tipis.

Tak berselang lama mereka sampai di mansion begitu juga dengan Andra dan Arsen.

Mereka berempat langsung melangkah cepat menuju kamar Bagas.

"Bagaimana keadaan Daddy" tanya Alkan kepada dokter yang sudah berada di sana.

Alvaro melihat Bagas yang tampak pucat itu, membuatnya semakin merasa cemas.

"Kenapa nggak dibawa ke rumah sakit, kalau daddy kenapa-napa gimana?" Ucap Alvaro khawatir

"Tuan muda tenang ya, daddy kalian demam sepertinya dia sedang banyak pikiran dan kurang istirahat"

"Dokter yakin hanya itu, nggak ada penyakit serius kan?" Tanys Arsen

"Tidak ada tuan muda, tuan Bagas hanya butuh istirahat dan akan pulih lagi"

Mendengar itu semuanya menghela nafasnya lega.

"Kalau tuan Bagas sudah siuman nanti, tolong bilang sama dia untuk jangan berpikiran berat dulu dan ini resep obatnya, kalian bisa tebus di apotik" ucap dokter itu memberikan resep itu kepada Andra

"Terima kasih dok" ucap Andra dan dibalas senyuman ramah oleh dokter itu.

"Kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa-apa tuan muda bisa hubungi saya lagi" pamit dokter itu dan dibalas anggukan oleh Alkan.

Setelah dokter itu keluar, mereka langsung menghampiri Bagas.

"Kalian lebih baik keluar dulu, biarkan daddy istirahat" ucap Alkan menatapa adek-adeknya.

"Biar abang yang jaga daddy, kalian nggak usah khawatir" lanjut Alkan

"Andra kamu bisa beli obatnya kan?" Tanya Alkan dan dibalas anggukan oleh Andra

"Arsen Alvaro kalian keluar ya, kalau daddy udah siuman abang akan panggil kalian" ucap Alkan lagi

"Al mau disini aja bang, biar Al yang jaga daddy " ucap Alvaro menatap Alkan, tentu saja mereka yang mendengar itu tersenyum senang.

"Adek mau jagain daddy?" Tanya Arsen memastikan

"Iyaa, boleh kan bang?" Tanya Alvaro lagi menatap Alkan

"Baiklah kalau itu yang adek mau" ucap Alkan

"Tapi kalau ada apa-apa, adek bisa panggil Jey yang jaga di depan kamar ya" lanjut Alkan dan mengelus rambut Alvaro

"Pasti bang"

"Arsen Andra, ayo keluar" ajak Alkan dan dibalas anggukan oleh mereka.

"Adek, kalau daddy bangun nanti panggil abang ya" ucap Arsen

"Iyaa bang"

Setelah itupun mereka keluar dari kamar Bagas dan tidak lupa menutup pintunya lagi.

Sesampainya diluar mereka saling tatap dan tersenyum.

"Semoga setelah ini hubungan daddy dan Alvaro membaik" ucap Arsen

"Kamu benar"..

.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang