"Woy Alkan bangun" teriak Alvaro membangunkan Alkan
"Alkan bangun" ulangnya lagi
"Berisik" ucap Alkan yang terganggu
"Lo bangun dulu terus buka pintunya, gue mau sekolah" ketus Alvaro
"Nanti"
"Ck nanti gue telat woy, bangun"
"Iya iya" kesal Alkan, dengan setengah masih sadar Alkan membuka pintunya dan Alvaro langsung keluar, belum sempat Alvaro berjalan sampai keluar tangannya dicekal oleh Alkan
"Apalagi sih" ucap Alvaro ngk suka
"Nanti abang antar sekolah"
"Ngg-" belum sempat Alvaro protes Alkan sudah menutup pintu kamarnya lagi.
"Akhhh nyebelin banget sih" Alvaro kesal dan berjalan menuju kamarnya dengan menghentak-hentakkan kakinya sampai kamarnya.
"Lo dari mana, dan kenapa?" tanya Arsen yang ada di pintu kamar Alvaro
"Lo lagi, ngapain sih" ketus Alvaro
"Jangan lupa tugas lo babu" ejek Arsen
"Ck iya puas lo, jadi minggir" kesal Alvaro, heyy ini masih pagi tapi ada aja yang bikin moodnya buruk.
"Awas lo kalau kabur dari tugas lo" ancam Arsen menatap tajam Alvaro
"Terserah" jawab Alvaro malas dan melangkahkan kakinya masuk kamar mandi sedangkan Arsen kembali ke kamarnya.
"Ahh masih pagi juga, udah badmood aja gue" frustasi Alvaro
"Dari kemarin aneh banget, pada kesambat apaan sih mereka" Alvaro memikirkan kejadian kemarin dari Bagas yang ngurung dia untuk istirahat, Alkan yang bawa dia ke rumah sakit, Arsen yang tiba-tiba bawakan dia makanan dan Alkan lagi yang maksa tidur bareng sama dia.
"Apa mereka udah mulai nyesel ya, dengan berprilaku baik sama gue, berharap gue maafin gitu" gumam Alvaro
"Ohh tidak semudah itu buat dapat maaf dari gue" ucap Alvaro smirk melihat dirinya di depan kaca.
.
.
.
.
.
Alvaro keluar dari kamarnya dengan sudah berpakaian seragam sekolahnya, seperti biasa dia menggunakan lift kebawah, dia berencana mau sarapan dulu.
"Babu mau kemana?" tanya Arsen
"Kepo lo" jawab Alvaro malas
"Sini duduk" perintah Arsen
"Nggak" jawab Alvaro menuju dapur
"Ck lo itu babu gue jadi harus nurut sama gue dan ini perintah jadi harus lo turutin" ucap Arsen sedangkan yang lainnya menahan senyumnya ketika melihat wajah masam Alvaro
"Biasanya babu itu nggak makan dengan tuannya, jadi menurut gue, gue nggak bisa ikuti perintah itu" sinis Alvaro dan melanjutkan langkahnya ke dapur
"Ahh gagal" kesal Arsen
"Haha semangat" ucap Andra tertawa, melihat kelakuan 2 adeknya itu.
Sedangkan alea menahan kesal dan itu tak luput dari perhatian seseorang.
"Abang Arsen, Alea berangkat bareng abang ya" ucap Alea
"Lah kenapa, biasanya selalu bareng bang Andra, katanya nggak mau pake motor" ucap Arsen
"Hehe pengen pake motor aja bang" cengir Alea
"Gapapa kan bang Andra" lanjut Alea dan dibalas deheman oleh Andra
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...