27. Maaf

32.5K 2.9K 187
                                    

Alvaro membuka mata perlahan dan menatap Alkan yang sedang tidur di kursi samping tempat tidurnya.

Dia berusaha untuk duduk tapi dia malah merasakan sakit di badannya.

"Akhhhh" ringisnya kesakitan apalagi kakinya yang terasa nyut-nyutan. Alkan yang mendengar ringisan itu seketika terbangun.

"Kenapa Al?" Tanya Alkan khawatir

"Sakit" ucap Alvaro menunjuk kakinya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kaki kamu terkilir, jadi jangan banyak gerak dulu ya"

"Tapi gue mau ke kamar mandi"

"Ya udah abang gendong ya" ucap Alkan dan dibalas anggukan oleh Alvaro.
Alkan menggendong Alvaro dan menarik tiang inpus Alvaro membawanya ke kamar mandi.

"Lo keluar dulu dan tolong tutup pintunya" ucap Alvaro saat mereka sudah di dalam kamar mandi.

"Kamu mau ngapain?"

"Gue mau BAB, jadi lo keluar dulu"

Mendengar itu Alkan langsung berjalan keluar dan menunggu Alvaro di pintu kamar mandi.

"Alvaro di dalam ya bang?" Tanya Arsen dan di balas deheman oleh Alkan kemudian menatap Andra dan Arsen.

"Kalian pulang dulu istirahat, nanti kesini lagi sekalian bawa keperluan Alvaro" ujar Alkan

"Abang Andra aja yang pulang, gue mau disini aja" ujar Arsen

"Andra juga mau disini aja bang"

"Kalian pulang" tegas Alkan

"Abang sih, kenapa malah mau ikutan nggak mau pulang juga" bisik Arsen kepada Andra dan menginjak Andra

"Kan gue juga mau disini" balas Andra juga ikutan menginjak kaki Arsen juga

"Kenapa malah nggak jalan, pulang" tegas Alkan lagi

"I-iyaa bang" ucap Andra dan Arsen pasrah dan melangkah meninggalkan ruang inap Alvaro.

Sedangkan Alvaro di kamar mandi berusaha berjalan menuju wastafel untuk sekedar cuci mukanya setelah dia tadi buang air besar.

Dengan ringisan-ringisan kecil dia menahan kakinya yang nyeri dan berjalan menuju wastafel.

"Aiss anjir sakit banget sih" gumamnya

"Alvaro gapapa kan?" Teriak Alkan mendengar ringisan Alvaro

"Gapapa"

"Ayo Alvaro jangan cengeng, lo pasti bisa, sedikit lagi" gumamnya menyemangati dirinya sendiri. Dia melanjutkan langkahnya dan akhirnya sampai juga di wastafel.

Dia melihat dirinya didepan cermin, melihat kepalanya yang diperbal.

"Dasar Aleanjing dia gila banget sih" batinnya mengingat kejadian kemarin

"Apa ya yang terjadi setelah itu , gue harap dia nggak ngadu yang macam-macam lagi"

Alvaro menghela nafasnya berat kemudian dengan hati-hati dia menghidupkan kran dan membasuh mukanya dengan tangan yang terbebas inpus, kemudian menatap dirinya lagi mengingat pertemuannya dengan Alvaro dan Aulia, tanpa sadar dia menangis.

Karena terlalu bosan menunggu Alvaro, Alkan membuka pintu kamar mandi dan melihat Alvaro yang sedang menangis menatap kaca.

"Hy Al, kenapa? Ada yang sakit hmm" tanya Alkan lembut memeluk Alvaro

"Hiks hiks mommy Al" racau Alvaro terus menerus

Deg..

"Abang disini Al, berhenti nangisnya ya, nanti dadanya sesak" ucap Alkan lagi tapi Alvaro lagi-lagi meracau memanggil mommynya.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang