27. Nenek ngeselin

11.6K 1.2K 59
                                    

Sudah tiga hari Wilson dan Risa menginap di kediaman william, semakin membuat Daddy dan abang-abang Alvaro kesal. Wilson terus menempeli Alvaro, berbeda dengan Risa yang terlihat cuek saja.

Dan sekarang Alvaro sedang berada di kamar Bagas, karena saking kesalnya dia langsung menggendong Alvaro dan menguncinya di kamarnya.

"Daddy" panggil Alvaro menatap Bagas yang rebahan dan memeluknya.

"Kenapa boy?"

"Al kapan sekolah lagi, besok Al udah ujian semester" ucap Alvaro menatap Bagas berharap.

Bagas diam dan tampak berpikir, sambil menatap Alvaro.

"Daddy kok diam aja, Al mau sekolah" rengek Alvaro.

"Kamu home schooling aja ya" ucap Bagas

"Nggak mau dad, Al udah aman kok ngapain home schooling"

"Yang bilang kamu udah aman siapa hmm"

"Itu buktinya selama ini mereka nggak ngapa-ngapain kan, Padahal banyak kesempatan untuk bawa Al pergi, Al yakin kalau mereka nggak ada niat buruk lagi" ucap Alvaro meyakinkan

Memang benar, selama 3 hari ini Bagas dan yang lainnya terus mengawasi mereka, tapi tidak ada hal yang mencurigakan, bahkan rencana mereka nggak ada satupun yang berjalan.

Membuat Bagas dan yang lainnya bingung juga, mereka tidak bisa membaca jalan pikir mereka. Bahkan kemarin Alvaro mereka bawa main keluar tapi Alvaro balik lagi dengan aman bahkan membawa banyak barang yang membuat Alvaro senang.

"Daddy" panggil Alvaro lagi melihat daddynya yang tampak termenung.

"Baiklah kamu boleh sekolah" ucap Bagas mendengar itu tentu saja Alvaro senang dan memeluk Bagas erat.

"Terima kasih dad, Al sayang daddy" ucapnya senang

"Iya Daddy juga sayang sama Al, tapi ingat kamu nggak boleh jauh sama abang kamu, nurut sama Arsen dan nanti daddy akan menyuruh beberapa penjaga mengawasi kamu"

"Okay dad, tenang aja Al nggak akan nakal kok, serius"

"Daddy percaya sama kamu" ucap Bagas dan mengelus rambut Alvaro.

"Sekarang tidur ya, katanya mau sekolah besok"

"Iyaa dad" ucap Alvaro dan memejamkan matanya dengan posisi masih memeluk Bagas, sedangkan Bagas terus memgelus rambut Alvaro sampai dengkuran haluspun terdengar.

"Daddy harap yang kamu katakan tadi benar, kalau sampai mereka bawa kamu daddy tidak akan segan-segan menghancurkan mereka" gumam Bagas dan menatap wajah damai Alvaro.

.

.

.

.

.

.

.

Sedangkan di kediaman Adhitama, Jeffry menatap bingung banyaknya penjaga yang mengelilingi rumahnya.

"Ada apa ini bun?" Tanya Jeffty melihat Ananta yang sedang menangis.

"Ayah hiks" tangis Ananta memeluk suaminya.

"Ada apa bun, kenapa bunda nggak hisa dihubungi selama ini, Leo juga sama" tanya Jeffry dan melepaskan pelukan mereka.

"Bang Leo di bawa sama opa dan oma ayah" jawab Rey

"Kemana, kok Rey nggak dibawa juga?" Tanya Jeffry dan menggendong Reynald

"Rey juga nggak tau yah, tapi waktu itu bang Leo dibawa opa dalam keadaan tidur" jawab Rey menatap Jeffry polos.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang