7. Peduli?

41.1K 4K 220
                                    

"Darah dari mana"?? Pikir Arsen

Andra yang melihat darah di tangan Alvaro pun langsung membersihkannya, sedangkan Alvaro meringis kesakitan.
Setelah membersihkan Darah ditangan Alvaro, Andrapun menatap Arsen tajam

"Kenapa?" tanya Andra, Arsen yang ditanyapun tersadar, kemudian melirik ke arah Alvaro sinis.

"Anak sialan apa yang udah lo lakuin ke Alea haa" bentak Arsen

"Gue ngelakuin apa?" tanya Alvaro polos

"Ck lo nggak usah pura-pura polos deh, ngapain lo tampar dan jambak rambut Alea haa"

"Gue? Jambak dan tampar Alea? Kapan?" Tanya Alvaro santai

"Tadi di sekolah"

"Apasih lo liat gue jambak dia, nggak kan? Jadi jangan asal tuduh anjing"kesal Alvaro

"Alea bilang sendiri sama gue, lo punya masalah apa haa sama dia, lo iri sama dia kan dapat perhatian dari kita semua" lontar Arsen

"Ee si Anjing, yang benar saja gue iri sama dia apalagi iri karena kalian, cihh" ucap Alvaro jijik

Arsen yang kesal pengen menonjok pipi Alvaro tapi dihentikan oleh Andra yang memperhatikan dari tadi.

"Selesaikan saja jangan pakai kekerasan" tegas Andra

"Sekarang gue tanya, kapan gue jambak rambut dia"? Tanya Alvaro santai

"Waktu jam istirahat di taman belakang sekolah" kata Arsen karena Alea mengatakan itu tadi.

"Jadi lo percaya"

"Percayalah, nggak mungkin Alea bohongin gue" ucap Arsen

Sedangkan Alvaro hanya tertawa renyah mendangar ucapan Arsen.

"Nggak ada yang lucu njir" kesal Arsen melihat wajah menyebalkan Alvaro yang mengejeknya

"Ck gue dari sebelum jam istirahat udah nggak di sekolah kali" ucap Alvaro

"Bohong" tuduh Arsen

"Dia benar kok, tadi dari bel pertama masuk, dia pingsan dilapangan terus gue bawa pulang" ucap Andra yang dari tadi diam

Jadi Alvaro nggak bohong, terus kenapa Alea bohong sama dia? Pikir Arsen

"Ahh sudahlah keluar kalian kepala gue sakit" ucap Alvaro karena kepalanya kembali nyut-nyutan

"Masih sakit, kita ke rumah sakit aja ya?" Tanya Andra lembut, sedangkan Arsen cengo mendengar nada lembut tersebut.

"Nggak mau, nggak usah peduliin gue" singkat Alvaro kemudian merebahkan dirinya lagi membelakangi mereka.

"Ck lo nggak tau diuntung ya anak sialan, bang Andra udah mau peduli sama lo, mau lo apa haa" kesal Arsen

"Gue juga nggak minta dia buat peduli sama gue, malah gue takut dia tiba-tiba peduli gini sama gue" ujar Alvaro

"Kenapa?" tanya Andra

Alvaro melihat kearah mereka lalu menghela nafasnya panjang

"Gue takut kepedulian lo sama gue membuat gue berharap lo bakalan sayang sama gue, dan gue tau itu nggak bakalan terjadi" jelas Alvaro

Mereka diam, sedangkan Alvaro sudah merasakan sakit kepalanya lagi.

"Lebih baik lo berdua keluar" lirih Alvaro memejamkan matanya menahan rasa sakit

"Arsen lebih baik lo keluar" ucap Andra kepada Arsen

"Lah lo ngapain??" Tanya Arsen

"Gue bakalan jagain dia" ucap Andra, Alvaro yang mendengar itu pun membuka matanya lagi

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang