"BANG ARSEN" teriak Alvaro membuka pintu kamar Arsen yang tidak dikunci.
"Lah kok nggak ada?" Monolognya
"Anjir, dia udah berangkat pasti"
"Kenapa nggak ada yang bangunin gue sih" ucap Alvaro kesal dan bergegas turun kebawah.
"Alvaro" panggil Alkan saat Alvaro melewatinya
Alvaro mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya. Sedangkan Alkan menghela nafasnya lelah dan terpaksa menyuruh penjaga menahan Alvaro.
"Tahan Alvaro" ucap Alkan tegas, mendengar itu 2 penjaga langsung mengejar Alvaro dan menahannya.
"Lepasin gue brengsek" teriak Alvaro memberontak
"Bawa dia kesini" perintah Alkan dan penjaga itu menurutinya.
"Apasih, lepasin gue" teriak Alvaro saat sudah dihadapan Alkan.
"Kamu sarapan dulu, nanti magh kamu kambuh" ucap Alkan lembut.
"Nggak mau gue sudah telat, lepasin brengsek" teriak Alvaro lagi memberontak
"Kamu sarapan, habis itu kamu boleh pergi sekolah" ucap Alkan tegas
Alvaro menghela nafasnya lelah dan akhirnya menurut, percuma juga dia memberontak pikirnya.
Alvaro duduk dan menunggu maid membuatkan sarapan untuknya sambil memainkan ponselnya.
"Apa" ucap Alvaro ketus ketika dirasa Alkan menetapnya
"Nanti abang antar sekolah ya" ucap Alkan
"Nggak"
"Tapi kamu udah telat loh, mau dihukum?"
"Kalau diantar sama abang sudah dipastikan kamu tidak bakalan dihukum " tawar Alkan
"Bodoamat" ucap Alvaro dan memakan sarapannya, mengabaikan Alkan yang menatapnya lagi dan lagi.
"Gue bisa cari cara aman" batin Alvaro
Setelah sarapannya habis, Alvaro langsung berdiri dan meninggalkan Alkan sendirian.
"Kamu yakin?" Tanya Alkan lagi, tapi tidak ada jawaban dari Alvaro.
"Tu orang nggak punya kerjaan apa, kok dia masih bisa santai jam segini" dumel Alvaro menuju motornya yang sudah setahun dia tinggalkan.
"Huwaa blacky gue kangen banget sama lo" ucapnya mengelus motor sportnya itu.
"Ayo kita berangkat sekolah" monolognya dan melajukan motornya meninggalkan area mansion.
.
.
.
.
.
.
Alvaro sampai di sekolah dan benar saja gerbang sekolah sudah ditutup.
"Okay gue cuma telah 30 menit" ucapnya santai dan memarkirkan motornya di warung depan sekolahnya.
"Buk nitip motor ya" ucap Alvaro
"Ohh iya den" ucap ibuk itu ramah.
Setelah itu Alvaro berlari ke belakang sekolah dan dengan santainya memanjat pagar yang tinggi itu.
Setelah berhasil turun dengan selamat, Alvaro memperhatikan sekitarnya, setalah dirasa aman dia dengan hati-hati hendak pergi ke ruangan istirahat Arsen Dkk, karena kalau dia pergi ke kelas pasti dia akan dihukum pikirnya.
Baru beberapa langkah dia berjalan, seseorang memegang tangannya.
"Apasih lepasin gue" ucap Alvaro menghempaskan tangannya kuat sehingga cekalan itu terlepas, Alvaro melihat ke belakang untul melihat siapa yang berani memegang tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Alvaro (end)
Teen FictionAlfanza Mahendra cowok badboy, bar- bar. Tidak ada yang tau dia merupakan penulis novel terkenal dengan nama pena Al. Bagaimana Seorang Alfanza yang Bar-bar bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok figuran cupu dari novel yang dibuat sendiri, lebih p...