8. Kecewa

39.5K 3.7K 237
                                    

Setelah sampai di kamar Alvaro, Andra membaringkan Alvaro dikasurnya dan menyelimuti Alvaro sampai dada. Alvaro terus memperhatikan tindakan yang beda dari abang kedua Alvaro itu.

"Kenapa?" tanya Andra

"Nggak, gue heran aja sama tingkah lo"

"Lo nggak bisa apa panggil gue abang, tadi aja manja banget" ucap Andra menyentil bibir Alvaro

"Ck sakit anjir, tadi gue terpaksa biar lo bawa gue pergi dari semua setan itu"

"Setan? lo indigo"

"Nggak njir, tu bapak sama abang dan adek lo, termasuk lo juga setannya" sinis Alvaro

Andra diam, apakah tidak ada lagi kesempatan buat perbaiki semuanya? Pikirnya, padahal tadi dia senang bisa bermain bersama Alvaro, dia pengen dekat dengan Alvaro, cukup dia dulu hanya memperhatikan dari jarak jauh dan dia menyesal setelah Alvaro semakin jauh darinya, tapi sepertinya tidak mudah buat memperbaikinya dalam waktu dekat.

Andra menghela nafasnya berat

"Maafin Abang Al" ucap Andra akhirnya

"Maaf untuk apa, salah lo banyak sama gue" ucap Alvaro sinis

"Maafin abang atas semuanya, maaf telah mengabaikanmu, maaf selama ini abang hanya diam tanpa membantumu, abang tau abang salah, abang hanya bingung harus berbuat apa" jelas Andra

Alvaro memperhatikan Andra, terlihat ketulusan di sana, tapi semua terlalu mendadak Alvaro tidak bisa percaya begitu saja.

"Gue nggak boleh terlalu berharap, mau bagaimanapun Andra juga sayang sama jalang itu" batinnya

"Gue nggak perlu kata maaf, maaf aja nggak cukup mengobati luka hati gue selama 15 tahun ini" ucap Alvaro

Andra diam, ternyata dugaannya benar Alvaro nggak mungkin memaafkannya begitu saja

"(Mungkin Al yang dulu bakalan langsung memaafkan lo), Tapi gue bakal kasih lo kesempatan, buktikan dengan tindakan" lanjut Alvaro dan senyum ke arah Andra

Andra yang mendengar itupun senang dan memeluk erat Alvaro, Alvaro yang dipelukpun kaget dan tersenyum tulus

"Nyaman dan hangat" batinnya

"Makasih Al, makasih udah kasih kesempatan sama abang buat memperbaiki semuanya, abang janji memperbaiki semua kesalahan abang dan selalu ada buat kamu" ujar Andra dengan mata berkaca-kaca.

"Iyaa, jangan kecewain Al bang"

"Abang janji"

Keduanya saling melemparkan senyum bahagianya.

"Sekarang kita makan dulu ya habis itu kamu minum obat, tunggu di sini jangan keluar, abang mau ambil makanan dulu di bawah" ujar Andra mengelus lembut rambut Alvaro

"Okay bang, maafin Al ya gara-gara Al abang nggak jadi makan sama yang lain tadi" murung Al

"Gapapa kok, abang malah senang sebagai gantinya abang bisa makan bareng Al"

"Abang kebawah dulu ya" pamitnya kemudian turun kebawah mengambil makanan.

Setelah melihat Andra keluar, Alvaro merebahkan dirinya di ranjang

"Semoga lo bisa jaga janji lo bang" gumamnyaa kemudian menatap langit-langit kamarnya

"Semoga ini yang terbaik" kemudian memejamkan matanya karena rasa pusing dan badannya yang masih hangat.

.

.

.

.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang